Dosen dan mahasiswa UNIDA melakukan branding Desa Wisata Kabandungan
Membelah
tweet
Membelah
Membelah
Surel
Desa Kabandungan dipilih mengingat desa tersebut memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan. Dikelilingi oleh Gunung Halimun dan Salak, Kabandungan menawarkan tiga air terjun yang indah, perjalanan arung jeram, kebun teh yang luas dan suhu yang sejuk menjadikan Kabandungan pilihan alternatif tujuan wisata.
Agenda pengabdian masyarakat yang dilaksanakan adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk branding desa wisata.
Kegiatan nirlaba yang digelar 1-23 Desember 2022 itu didasarkan pada penelitian salah satu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang berjudul “Model Implementasi Kebijakan Desa Konservasi di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, dimana masyarakat memiliki membutuhkan strategi penghidupan untuk mengurangi ketergantungan pada hutan. Melalui mata pencaharian alternatif diharapkan masyarakat menjadi kreatif dalam mengembangkan potensi lokal yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Dalam keterangan tertulis kepada pers, Sabtu, Dekan FISIP Universitas Djuanda Ginung Pratidina mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang telah mendukung program Insentif Pengabdian Kepada Masyarakat ini. terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, berdasarkan key performance indicator untuk perguruan tinggi swasta.
Selain itu, Giung menjelaskan bahwa pengakuan ini diberikan Kementerian Riset dan Teknologi RI atas capaian Universitas Djuanda dalam melakukan penelitian pengabdian dan pengelolaan kebebasan belajar yang pada tahun ini menduduki peringkat ke-6 PTS se-Indonesia.
Hasil dari pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan TIK masyarakat dalam branding pariwisata, yang akan berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan yang akan berkunjung dan pada gilirannya perekonomian daerah akan mendongkrak masyarakat desa. [] Hari
Source: news.google.com