Dorong Kelas, Ganjar Buka "boot camp" 150 UKM desa di Jawa Tengah - WisataHits
Jawa Tengah

Dorong Kelas, Ganjar Buka “boot camp” 150 UKM desa di Jawa Tengah

SEMARANG – Sekitar 150 orang yang terdiri dari 100 pelaku UMKM dari desa se-Jawa Tengah dan 50 pengusaha muda terpilih untuk mengikuti Bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia yang diadakan di Desa Wisata Kandri, Kota Semarang. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pelatihan tersebut merupakan salah satu bentuk pendidikan agar UMKM di provinsi itu bisa naik kelas.

“Itu cara kami mengedukasi mereka, sehingga jika UKM kita ingin berkembang, mereka harus mengikuti kursus. Tadi kita diberitahu cara jualan online, kredibilitas seperti apa yang dicek, pelanggan harus bisa menerima pesanan dalam waktu yang wajar seperti yang diharapkan. Jadi terima kasih banyak, mereka diajari memotret, memotret produknya, diajari cara boarding, cara packing, cara memotret.mengelola. Saya pikir mereka harus tahu. Itu yang terpenting,” kata Ganjar usai membuka acara Kamp pelatihan Gerakan Akar Digital Indonesia, Selasa (20/9/2022).

Ganjar menjelaskan, pelatihan bagi pelaku UMKM juga terus dilakukan Pemprov Jateng melalui Dinas Koperasi dan UMKM. Kamar yang akan pertemuan Poin untuk berbagi pengalaman dan belajar tentang digital marketing, seperti Hetero Space, juga diberikan. Tinggal kemauan pelaku UMKM untuk mengaksesnya.

“Kamu harus terus berlatih. Kita punya Hetero Space, kita punya layanan koperasi UMKM, mereka menemani kita secara kekinian. Kamu bisa Mengobrol melalui media sosial, datang bertemu, ampas kopi, bisa bersama, dan kita jalan-jalan. Kami ada di Semarang, di Solo, sekarang sedang dibangun di Banyumas. Dan nanti kita siapkan di Pantura biar jadi Titik pertemuan dia,” jelasnya.

Ia menambahkan, permasalahan pertama yang dihadapi pemangku kepentingan didasarkan pada pengalaman pertemuan dengan pemangku kepentingan UMKM pengetahuan produk. Hal ini tergantung pada apakah produk mereka baik atau tidak. Menurut Ganjar, diperlukan penilaian yang adil dan objektif.

“Itu sebabnya saya mengujinya, apakah Anda menyukai produk Anda? Tidakmari kita menilai, harus Pameran industri. Apakah itu bagus, itu? Tidak Nah, harus berani bicara, berani mengoreksi diri di depan cermin,” ujar Ganjar yang sempat berdialog dengan peserta tentang produknya masing-masing.

Masalah selanjutnya adalah modal. Untuk itu, pemerintah negara bagian telah berusaha membuka dan memfasilitasi akses permodalan bagi pelaku UMKM. Untuk mengatasi masalah ini, bank bekerja sama menawarkan pinjaman dengan suku bunga rendah. Ini termasuk bekerja sama dengan Baznas dan CSR untuk memberikan pelatihan dan akses permodalan.

“Bagaimanapun, ini tidak boleh ditinggalkan, seseorang harus menemaninya. Jika kemudian Tidak tahu ya ditemani. Mengapa produk saya? Tidak Apakah Anda tahu. Itu bisa kurang dari yang Anda miliki. Itu bantuan yang perlu diberikan,” katanya.

Untuk pengembangan digital marketing, Ganjar juga menggandeng anak muda melalui Hetero Space. Anak-anak muda ini kreatif dan mampu memberi tinjauan produk sangat baik.

“Sebelumnya juga ada kontribusi dari Lazada bagi para penjual atau pelaku UMKM untuk memperhatikan produk yang dijual di Indonesia. pasar. Jangan sampai pembeli atau konsumen kecewa saat menerima barangnya. Jangan sampai terlambat juga. Ini peran swasta, terutama yang sudah memiliki pasar,” ujarnya.

CEO Lazada Ferry Kusnowo mengatakan perkembangan penjual yang memasuki pasar pasar Lazada meningkat pesat dalam setahun terakhir. Peningkatan terbesar sebenarnya terjadi selama pandemi ketika banyak orang melakukan jual beli secara online on line.

“Tapi masih perlu ditingkatkan. Dari data kami, permintaan konsumen dari Jawa Tengah sangat tinggi, namun hanya sekitar 15 persen pramuniaga dari Jawa Tengah yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Sisanya 85 persen masih dipenuhi oleh pramuniaga dari luar Jateng,” ujarnya. (Humas Jateng)*ul

Source: jatengprov.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button