Djoko Setiawarno: Pengamat Lalu Lintas: Motor Matic kuat menanjak, tidak kuat menurun - WisataHits
Jawa Timur

Djoko Setiawarno: Pengamat Lalu Lintas: Motor Matic kuat menanjak, tidak kuat menurun

pengamat lalu lintas

VEHICLES_Sepeda motor masih mendominasi jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Upaya untuk menguranginya belum menunjukkan hasil yang signifikan. Pada tahun 2020, angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 23.529 orang, atau setara dengan *tiga kematian per jam.*_

Pada 11 Desember 2019, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan survei untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan dan mencegah kecelakaan di jalan Bandungsari – Salem (Gunung Lio), Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Berdasarkan hasil survei, kecelakaan sepeda motor sering terjadi, yang sebagian besar terjadi pada sepeda motor bertransmisi matic, dan engine brake yang tidak optimal dalam mengurangi kecepatan saat kendaraan melewati tanjakan yang panjang.

Hasil survei KNKT tahun 2020 menyebutkan bahwa selama kurang lebih satu tahun telah terjadi kecelakaan sepeda motor di ruas jalan Bandungsari – Salem (Gunung Lio) yang menewaskan 13 orang dan 95 persen di antaranya menggunakan sepeda motor dengan transmisi matic.

Fenomena kecelakaan di jalan landai terjal yang terjadi di ruas jalan Bandungsari – Salem (Gunung Lio) Bumiayu, juga terjadi di beberapa tempat lainnya. Kecelakaan sepeda motor, khususnya sepeda motor dengan transmisi otomatis, sering terjadi di beberapa lokasi di Jawa Timur, seperti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Probolinggo; Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen, Banyuwangi; Mendaki Gunung Buthak, Malang; Taman Wisata B-29, Lumajang.

Di beberapa tempat tersebut, pemerintah setempat sebenarnya sudah memasang spanduk larangan mendaki gunung dengan sepeda motor matic. Namun pemasangan spanduk tersebut diprotes oleh masyarakat yang ingin mengendarai sepeda motor _matic_ naik turun gunung, sehingga spanduk peringatan akhirnya harus diturunkan.

KNKT menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak membanjiri kendaraannya, gunakan kendaraan sesuai dengan fitur dan kemampuan yang dimiliki masing-masing kendaraan, *berkendara dengan baik adalah kunci utama keselamatan*.

Ingatlah bahwa setiap kendaraan memiliki kegunaan yang harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari setiap konstruksi atau desain kendaraan.

Source: jakarta.suaramerdeka.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button