Ditemukan Cobra Jawa bersembunyi di rak buku, Kompleks Parasamya, Kabupaten Bantul - WisataHits
Yogyakarta

Ditemukan Cobra Jawa bersembunyi di rak buku, Kompleks Parasamya, Kabupaten Bantul

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Ular jenis Naja sputatrix atau biasa disebut kobra jawa ditemukan kemarin (16/10/2022) di Kompleks Parasamya Pemerintah Kabupaten Bantul. Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Bantul juga berhasil mengevakuasi ular yang bersembunyi di rak buku.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran BPBD Bantul Irawan Kurnianto membenarkan pihaknya telah melakukan pelayanan penyelamatan hewan di kompleks Parasamya, Minggu.

Pertama, seorang anggota Satpol PP Bantul yang hendak ke toilet tidak sengaja melihat seekor ular merangkak ke rak buku di depan kantor BKAD Parasamya, Kabupaten Bantul.

Baca Juga: Hokky Caraka Ingin Banyak Menit Di PSS Sleman Sebelum Main Di Eropa

“Karena tidak mengetahui jenis ular tersebut, anggota Satpol PP kemudian melaporkannya ke Pusdalops BPBD Bantul. Dan dieksekusi oleh pemadam kebakaran. Jenisnya ular naja sputatrix atau kobra jawa,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (17/10/2022).

Petugas berhasil mengevakuasi ular tersebut dengan bantuan penjepit. Kobra Jawa berwarna hitam dan panjangnya sekitar 1 meter.

Kompleks Parasamya di Kabupaten Bantul merupakan kawasan perkotaan dan ketika ditanya dari mana ular itu berasal, Irawan menjelaskan bahwa ular itu mungkin muncul dari selokan.

“Mungkin saja di selokan yang ditinggali tikus hidup, pasti juga ada musuh alami yang hidup di dalamnya,” ujarnya.

Setelah berhasil dievakuasi, petugas akan melepasliarkan ular tersebut ke habitat aslinya atau ke lokasi aman yang jauh dari jangkauan warga. Namun terkadang para pecinta hewan juga menanyakan tentang ular yang disita petugas.

Baca Juga: Tutup Kesenjangan Informasi di Candi Borobudur, Pemandu Wisata Dibekali Ilmu

Dalam kesempatan itu, Irawan mengimbau masyarakat agar segera menghubungi petugas BPBD Damkarmat Bantul di nomor 0274 6462100 atau melalui call center 112 jika menemukan ular atau satwa liar berbahaya.

“Awal musim hujan merupakan waktu bagi beberapa spesies ular untuk menetaskan telurnya, apalagi jika disertai dengan intensitas hujan yang tinggi, banyak ular yang meninggalkan sarangnya untuk mencari tempat yang lebih kering. Untuk itu masyarakat dihimbau untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar tidak menjadi sarang ular,” pungkasnya. (n)

Source: jogja.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button