Diskominfo Jatim menyelenggarakan workshop TIK bagi UMKM di Jatim - WisataHits
Jawa Timur

Diskominfo Jatim menyelenggarakan workshop TIK bagi UMKM di Jatim

Selasa, 22 November 2022 | 22:21 WIB

| penulis :

Buku catatan : tobari

Surabaya, InfoPublik – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur menggelar workshop teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi UMKM di Jawa Timur secara daring melalui platform Zoom pada Selasa (22/11/2022).

Seluruh pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (ICM) di Provinsi Jawa Timur mengikuti workshop ini.

Lokakarya yang diinisiasi oleh Bagian Aplikasi dan Informasi (Aptika) Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur ini dipublikasikan secara daring oleh Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Hudiyono.

Dua pembicara juga diperkenalkan yaitu Nanda Pratama Sukoco, Sekretaris Daerah Badan Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi Jawa Timur dan Amrina Yulfajar, Akademisi STIE Universitas Mahardhika Surabaya.

Dalam sambutannya, Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Hudiyono memberikan apresiasi kepada penyelenggara acara workshop tersebut.

“Terima kasih kepada teman-teman yang telah berinisiatif melakukan workshop teknologi informasi dan komunikasi ini, karena memang peradaban digital ini tidak bisa kita hilangkan seperti kegiatan yang dilakukan teman-teman kita dari sektor Aptika saat ini” ujar Hudiyono.

Hudiyono juga mengatakan, indeks literasi digital di Jawa Timur masih rendah, artinya masyarakat yang menggunakan dan menggunakan literasi digital secara bijak masih sekitar 30 persen.

“Ini pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk meningkatkan kecerdasan digital. Selain itu juga untuk meningkatkan etika digital,” ujarnya.

Hudiyono mengatakan kemudahan dan kecepatan perkembangan teknologi tidak terbendung. Artinya, jika UMKM ingin melakukan kecerdasan buatan, seperti apa tampilannya dari samping? merek, pemasaran Tidak sulit.

Oleh karena itu, Hudiyono berpendapat jika ada UMKM yang belum menyentuh teknologi, sudah usang. Ini tugas Kemenkominfo dan kita semua yang belum menyentuh teknologi, teknologi dalam urusan UMKM dan IKM. untuk dikembangkan lebih lanjut.

Ia meyakini sekitar 60 persen pendapatan Jatim berasal dari UMKM dan IKM. Sedangkan ekosistem ekonomi yang dibangun oleh Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk UMKM yang berkembang sangatlah lengkap.

Jadi UMKM, jika itu yang mereka inginkanmerek Standar Pemasaran-Gubernur juga menyiapkannya. “Misalnya, aplikasi Bejo Jatim ini salah satu digital skill bagi UMKM yang perlu kita dorong sedikit,” ujar Hudiyono.

Hudiyono yang juga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur mengatakan, pihaknya ingin memperkuat kebijakan gubernur dalam menghadirkan konten pariwisata untuk membangun sinergi antara UMKM dan pariwisata.

“Saya berharap, karena saya juga sebagai kepala dinas pariwisata dan budaya, saya memiliki mimpi bahwa kebijakan gubernur ini, meski sudah jelas, masih perlu diperkuat untuk mengisi konten tentang pariwisata, yang meliputi UMKM dan kegiatan seni budaya. Jika terealisasi, ini bisa menjadi strategi untuk membangun sinergi antara UMKM dengan pariwisata,” ujarnya.

Lebih lanjut Hudiyono mengatakan hal ini sesuai dengan pernyataan Gubernur Jatim bahwa Indonesia, khususnya Jatim itu indah. Bahwa Jawa Timur memiliki desa mandiri terbanyak di Indonesia.

“Ini merupakan potensi yang dimiliki Jatim dalam strategi peningkatan UMKM melalui desa wisata dan desa devisa, namun jika hanya dilakukan oleh beberapa pihak saja tidak maksimal, harus bahu-membahu,” ujarnya. .

Oleh karena itu, Hudiyono pun mengatakan bahwa hal ini juga bertentangan dengan kerangka strategis Pemprov Jatim, yaitu Inisiatif – Kerjasama – Inovasi (IKI). “Ini UKM, iki, IKM, kalau bisa jangan hanya workshop, tapi praktekkan juga,” ujarnya.

Artinya, ada inisiasi dari banyak pihak dari berbagai kalangan. Seperti ada inisiasi lurah dan forkopimda. Jika ada inisiasi dari pemerintah desa, maka akan terbentuk desa wisata. “Jadi inisiasi ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan,” kata Hudiyono.

Kemudian kerjasama, Hudiyono mengatakan harus ada kerjasama. Bagaimana orang-orang di sini bekerja sama dengan universitas?

itu tidakmerek IKI benar, jadi ada kerjasama. Tidak mungkin nama wisata di desa-desa hanya diusung oleh kepala desa. Ternyata lebih profesional setelah bekerja dengan universitas.

“Semoga kegiatan hari ini dapat mewujudkan konsep kerjasama di lingkungan UMKM,” ujarnya.

Berikutnya inovatif, Hudiyono menjelaskan inovatif, ketika konsep ini tidak lepas dari pembangunan jaringan infrastruktur yang dilakukan gubernur, namun infrastruktur di dunia maya atau jaringan lebih potensial untuk diimplementasikan. Karena biayanya tidak banyak.

Di akhir sambutannya, Hudiyono berharap UMKM dapat lebih dioptimalkan lagi melalui kegiatan ini.

“Saya berharap UMKM benar-benar bisa dioptimalkan melalui workshop ini. Saya menantang narasumber, saya sebagai kepala dinas pariwisata merangkap sebagai Kominfo Plt. Saya menantang sebuah desa tempat kami membuat prototipe dari hasil lokakarya ini. Agar kontennya sampai ke desa dan warga desa paham, khususnya untuk aplikasi Jatimbejo, masyarakat bisa tahu,” ujarnya. (MC Diskominfo Prov Jawa Timur/non-vin/toeb)

Anda dapat mengirim ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini asalkan sumbernya disebutkan InfoPublik.id

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button