Diserang wisatawan, pengelola destinasi wisata di Banyuwangi kewalahan - WisataHits
Jawa Timur

Diserang wisatawan, pengelola destinasi wisata di Banyuwangi kewalahan

Diserang wisatawan, pengelola destinasi wisata di Banyuwangi kewalahan

WAKTU INDONESIA, BANYUWANGI – Sebagai lingkungan eksotis di ujung timur pulau Jawa. Banyuwangi, Jawa Timur menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Mulai 24 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023, wisatawan akan datang ke kota matahari terbit di Pulau Jawa. Alhasil, kunjungan ke beberapa destinasi wisata di Bumi Blambangan meningkat signifikan, bahkan sejumlah pengelola kewalahan.

Pengelola Wisata Bawah Laut (Bunder) Bangsring, Sukirno, mengatakan ada peningkatan tajam jumlah pengunjung selama sepekan terakhir.

“Puncaknya adalah hari Minggu lalu. Kami kehabisan tiket,” ujarnya, Senin (12/2/2022).

Bahkan, tempat parkir Sukirno yang disediakan Bunder sudah tidak bisa lagi menampung kendaraan pengunjung. Akhirnya, lahan kosong milik warga setempat digunakan sebagai tempat parkir seadanya.

Saking banyaknya kita kebobolan oleh turis yang tidak membayar tiket masuk, ujarnya.

Ketua Kelompok Masyarakat Wisata Alam (Pokmas) Sendang Seruni Karsono mengatakan, jumlah pengunjung yang datang ke tempat wisata di Dusun Sumberwatu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin itu pekan lalu meningkat pesat.

“Dibandingkan hari biasa, jumlah pengunjung pada hari libur Nataru meningkat dua kali lipat. Juga paling terlihat hari Minggu lalu. Ini parkir pinggir jalan bahkan pekarangan warga dipakai untuk parkir,” ujarnya.

Berbicara kepada Humas Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Merah, Yogi Turnando mengaku Pulau Merah juga mengalami peningkatan pengunjung pada Sabtu dan Minggu.

“Secara umum, sekitar 16.000 wisatawan datang minggu lalu. Hanya saja lebih dari 50% dari jumlah itu tidak masuk melalui loket,” ujarnya.

Selain itu, Yogi menjelaskan, banyak pengunjung yang datang tidak parkir di kawasan Pulau Merah. Mereka memarkir kendaraannya di sebelah barat.

“Dibandingkan tahun lalu, berat badan kami turun tahun ini. Pasalnya di sebelah banyak pengunjung yang parkir di luar, lalu masuk jalan kaki dan menerobos. Di satu sisi, cuaca di selatan kurang bersahabat,” ujarnya.

Perlu diketahui, dalam menghadapi serbuan wisatawan di Kota Gandrung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi telah membentuk Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) di berbagai sektor pariwisata.

Hal itu dijelaskan langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda. Pihaknya mengaku telah membentuk tim monev untuk memastikan kenyamanan dan keamanan selama berlibur di Banyuwangi.

“Untuk kenyamanan pengunjung yang berwisata ke Banyuwangi, kami telah membentuk tim monitoring dan evaluasi. Mereka akan memantau situasi di tempat tujuan, kebersihan di semua area tujuan dan protokol kesehatan utama bagi petugas tiket yang berupaya untuk tetap memakai masker dan hand sanitizer. serta penggunaan e-tax dan harga tiket,” ujarnya.

Menurutnya, Nataru menjadi pendorong kebangkitan pariwisata, khususnya di Banyuwangi. Karena itu, pihaknya sedang melakukan Monev yang akan berlangsung mulai 24 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.

“Pemerintah Kabupaten Banyuwangi harus siap menghadapi serbuan pengunjung dari luar daerah akibat kerinduan masyarakat terhadap destinasi wisata di Banyuwangi pascapandemi Covid-19,” ujarnya.

Bramuda menambahkan, hasil tersebut tentunya akan berdampak positif bagi okupansi hotel mengingat jumlah pengunjung yang terus meningkat ke destinasi wisata. Alhasil, semua hotel di Banyuwangi sudah penuh dipesan.

“Oleh karena itu, Pemkab Banyuwangi berharap wisatawan yang datang ke Banyuwangi sangat puas dengan pelayanan yang disiapkan. Dan tentunya perputaran ekonomi di sektor pariwisata akan meningkat,” jelasnya.

Adapun data yang diperoleh dari Disbudpar Banyuwangi, beberapa destinasi wisata meningkat drastis saat libur Nataru. Data kunjungan hari libur Nataru pekan berakhir 1 Januari 2023 meliputi 8.275 wisatawan Pulau Merah, 6.530 penduduk De Djawatan, 5.550 wisatawan Tamansari, 7.151 wisatawan yang berkunjung ke Pantai Cacalan dan 5.797 wisatawan Grand Watudodol.

**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di Berita Google

Klik tautan ini dan jangan lupa untuk mengikutinya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button