Jawa Barat

Disbudpar: Pengelolaan objek wisata alam di lahan Perhutani meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Deni Humaedi. ADALAH

CIBINONG – Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor mengakui banyak objek wisata alam yang menjadi kewenangan Perhutani.

Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor Deni Humaedi mengatakan keberadaan objek wisata alam yang masuk dalam kerajaan Perhutani selama ini menyangkut Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) atau lebih sederhananya masyarakat sekitar.

“Kerjasama dengan masyarakat dilakukan melalui LMDH,” kata Deni Humaedi belum lama ini kepada wartawan.

Banyak objek wisata alam yang masuk dalam lingkup Perhutani tidak hanya dikelola oleh LMDH tetapi juga bekerjasama dengan individu dan perusahaan.

“Objek wisata alam yang masuk ke Perhutani pada prinsipnya dapat memiliki hak KSO sepanjang memenuhi syarat dan kewajiban yang ditetapkan Perhutani,” ujarnya.

Ia menambahkan, untuk objek wisata yang berada di wilayah kerajaan Perhutani, Pemkab hanya memberikan pembinaan dalam hal ini. Sementara itu, dia menegaskan, baik tiket maupun kerja sama swasta dengan Perhutani tidak membawa pembalasan kepada pemerintah kabupaten.

“Uang dari tiket dan KSO langsung masuk ke PNBP, uangnya tidak masuk ke Perhutani, langsung ke Kementerian Keuangan,” jelasnya.

Namun, Pemerintah Kabupaten Bogor dapat menerima kontribusi dari transaksi lain seperti restoran, kafe atau lainnya yang dapat dipungut restitusi pajak daerah.

“Jadi satu-satunya keuntungan bagi pemerintah daerah adalah pendukung objek wisata itu sendiri,” jelasnya.

Sementara itu, saat ini baru ada dua kerjasama antara Pemkab Bogor dengan Perhutani, pertama kerjasama penangkaran rusa dan kedua pengelolaan air terjun Cibeet.

“Ini juga masih tahap PKS, belum operasional, masih awal kerjasama,” katanya.

Meski demikian, ia berharap dengan banyaknya wisata alam yang dilingkupi kerajaan Perhutani di wilayah Kabupaten Bogor ini dapat berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar.

Sementara itu, Ketua Forum Desa Wisata Kabupaten Bogor Deni Amarruloh mengakui keberadaan objek wisata alam di kawasan Perhutani menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi desa wisata.

“Desa wisata ini akan berkembang berbasis wisata alam, sehingga menjadi magnet,” jelasnya.

Sebelumnya, Pemkab Bogor terus berupaya menggenjot sektor pariwisata, antara lain dengan menambah jumlah desa wisata melalui program Bogor Maju Karsa. Tahun 2019 ada 25 desa liburan, tahun 2020 akan ada 35 desa liburan, tahun 2021 akan ada 40 desa liburan dan tahun 2022 akan ada 41 desa liburan.

“Pembangunan desa wisata terus berlanjut, di Kabupaten Bogor terbagi menjadi 6 wilayah, mulai dari selatan yaitu Desa Tugu Selatan hingga Ciawi. Kemudian Ciawi sampai di perbatasan Sukabumi. Di sebelah barat dari Tamansari sampai Pamijahan. Lalu dari Ciampea, Nanggung, sampai Sukajaya”, pungkasnya. = YA

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button