Dinas PU-ESDM DIY Informasikan Jalan Rawan Longsor di DIY, Ini Upaya Mitigasi BPBD DIY - WisataHits
Yogyakarta

Dinas PU-ESDM DIY Informasikan Jalan Rawan Longsor di DIY, Ini Upaya Mitigasi BPBD DIY

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Kementerian Pekerjaan Umum, Perumahan dan Sumber Daya Alam (PUP-ESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau masyarakat untuk memperhatikan beberapa ruas jalan di wilayah DIY yang rawan longsor.

Himbauan tersebut dilatarbelakangi bahwa wilayah DIY saat ini sedang memasuki musim penghujan.

Kepala Biro PUP-ESDM DIY Anna Rina Herbranti mengatakan beberapa ruas jalan rawan longsor, khususnya di ruas jalan provinsi antara lain ruas Kabupaten Bantul, ruas Imogiri-Dodotan, lalu ruas Patuk-Terong dan kemudian ruas Palbapang-Sama.

Selanjutnya di Kulon Progo, Anna menjelaskan ruas jalan yang rawan longsor, yakni ruas Dekso-Samigaluh-Magerharjo, lalu ruas Tegalsari-Klepu, lalu ruas Glagah.

“Di Gunungkidul ada di Hargomulyo,” kata Anna, Rabu (11/2/2022).

Baca Juga: Ruas Rawan Longsor Yogya-Wonosari Jadi Perhatian BPBD Gunungkidul

Ia menjelaskan, upaya yang dilakukan saat itu telah dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY dan kabupaten/kota.

Termasuk di dalamnya dinas pekerjaan umum kabupaten/kota untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor.

“Karena tentu saja itu yang pertama kali Anda ketahui siapa yang memiliki wilayah tersebut. Jadi kami berkoordinasi dengan OPD yang bertanggung jawab,” jelasnya.

Dari seluruh ruas jalan yang berisiko longsor, hampir semuanya memiliki tingkat mobilitas yang tinggi.

Pasalnya, jalan yang rawan longsor ini menjadi pintu gerbang wisatawan menuju destinasi wisata di Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo.

“Hampir semua jalan sebenarnya macet. Karena beberapa tempat tersebut merupakan tempat wisata. Misalnya, Imogiri-Dodotan, Patuk-Terong, banyak turis ke sana. Jadi mobilitasnya tinggi,” katanya.

Berdasarkan kondisi tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada saat melintasi jalan yang berisiko longsor.

“Apalagi saat hujan deras, masyarakat tetap waspada. Padahal, rambu-rambu sudah dipasang di sana. Misalnya ada tikungan tajam, turunan, tanjakan segala macam,” jelasnya.

Dia menekankan bahwa fenomena alam tidak dapat dipastikan.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button