Dikunjungi oleh orang Jepang, Belanda dan Malaysia - WisataHits
Jawa Timur

Dikunjungi oleh orang Jepang, Belanda dan Malaysia

Dikunjungi oleh orang Jepang, Belanda dan Malaysia

TIDAK BENAR Objek wisata yang tidak jauh dari pusat kota adalah Desa Pusaka Kaoetangan. Itu terletak di antara desa Kauman dan Kiduldalem di kecamatan Klojen. Berisi empat RW yaitu RW 1, RW 9, RW 10 dan RW 2.

Dulu, Kampung Pusaka Kajoetangan dikenal sebagai kawasan kumuh. Padahal, di dalamnya banyak bangunan dengan arsitektur kolonial Belanda. Mulai dari rumah, restoran (RM), sekolah, toko hingga perkantoran.

Namun, hanya beberapa bangunan bernilai sejarah yang bertahan dari waktu ke waktu. Kini kawasan tersebut telah berubah menjadi tujuan wisata.

Di dalam Desa Pusaka Kajoetangan ada beberapa titik yang sering dikunjungi. Seperti rumah tua, galeri, langgar tua, mural, 1000 anak tangga, makam Mbah Honggo Kusumo.

Sejak pandemi Covid-19, jumlah kunjungan wisatawan ke tempat-tempat tersebut mengalami penurunan. Namun, begitu pandemi mereda, kunjungan perlahan kembali normal. Dari awal 100 pengunjung per bulan kini telah berkembang menjadi 500 pengunjung per bulan. “Akhir tahun 2022 akan ada 800 pengunjung per bulan. Ini hanya data terekam saja,” kata Mila Kurniawati, Ketua Pokdarwis Desa Pusaka Kajoetangan.

“Ada lima pintu masuk ke Desa Pusaka Kajoetangan. Setiap gerbang bisa dikunjungi sekitar 700 orang,” tambahnya.

Mila mengatakan angka itu jauh sebelum pandemi. Karena itu, pihaknya berupaya membenahi Desa Pusaka Kajoetangan untuk menarik wisatawan.

Saat ini, pihaknya sedang menyiapkan atraksi untuk menarik perhatian wisatawan. Salah satunya adalah acara memasak. Kegiatan ini diharapkan dapat dilakukan secara rutin. Dengan jadwal setiap akhir pekan pukul 16.00 hingga 17.00.

Menu yang disajikan bervariasi. “Kuliner ontbijtkoek masih kami budidayakan. Ini kue dari Belanda,” ujarnya.

Dengan keragaman yang ada di Heritage Village, kawasan ini melayani semua segmen. Wisatawan tidak hanya dari nusantara. Tapi juga di luar negeri. Seperti Jepang, Belanda, hingga Malaysia. (surat/dan)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button