Digitalisasi Pengunjung Jack, Museum Benteng Vredeburg Yogya Siapkan Layanan Baru - WisataHits
Yogyakarta

Digitalisasi Pengunjung Jack, Museum Benteng Vredeburg Yogya Siapkan Layanan Baru

TEMPO.CO, YogyakartaMuseum Benteng Vredeburg Yogyakarta mengakui layanan digitalisasi yang mereka kembangkan terbukti sangat membantu saat kunjungan wisatawan anjlok akibat pandemi Covid-19 lebih dari dua tahun. “Saat museum ditutup, permintaan layanan wisata virtual meningkat tajam, setidaknya 30 permintaan per bulan dari instansi, terutama sekolah dari berbagai daerah,” kata Suharja, direktur Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, di Forum Transformasi Digital The museum di Yogyakarta, Selasa 6 September 2022.

Suharja mengatakan pihaknya telah menawarkan dua layanan virtual tour sejak pandemi Covid-19. Tur virtual mandiri memungkinkan pengunjung menjelajahi acara atau pameran koleksi mereka sendiri, baik tur virtual maupun tur berpemandu. Layanan wisata pramuka virtual yang belakangan ini permintaannya stabil meski pandemi Covid-19 sudah mereda.

“Meskipun kunjungan langsung bulanan sekitar 2.500 hingga 3.000 orang kini telah kembali normal, namun permintaan wisata pramuka virtual masih tinggi,” kata Suharja.

Bedanya, kata Suharja, lonjakan permintaan virtual tour setelah pandemi mereda sebagian besar akan didominasi oleh kelompok yang berbasis di luar Jawa, seperti Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Dengan antusias terhadap layanan digital, Vredeburg mulai mempersiapkan digitalisasi semua layanannya. Bukan sekedar wahana pameran.

“Kami mulai menerapkan digitalisasi untuk layanan administrasi, layanan kunjungan, layanan umum, dan pameran tetap dan temporer untuk koleksi kami,” katanya.

Untuk digitalisasi pelayanan administrasi, aplikasi magang online (posisi mengajar utama), reservasi tiket online dan reservasi kursi untuk kegiatan juga dapat dikembangkan secara online. Sementara itu, layanan kepramukaan online (kunjungan virtual) dan pembuatan media tur virtual yang dapat diakses secara online telah diterapkan di bidang layanan kepramukaan.

Sedangkan transformasi dalam pameran tetap antara lain tongkat sakti Pangeran Diponegoro, holorama penyerangan umum 1 Maret 1949, dan relief digital peristiwa kembalinya Jogja. Untuk pameran temporer, Pameran Sementara General Attack 1 Maret 1949, Pameran Daulat dan Ikhtiar serta Pameran Vredeburg Fair 2022. Selain digitalisasi, Suharja mengatakan pihaknya juga menyiapkan konsep sistem otomatisasi dan kecerdasan buatan untuk berbagai wahana di museum. .

WICKSONO PRIBADI

Baca: Pameran Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Keliling Kampung, Koleksi Boyong 1945-1949

Selalu update informasi terbaru. Lihat berita terbaru dan berita unggulan dari Tempo.co di saluran Tempo.co Update Telegram. Klik Pembaruan Tempo.co untuk bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Source: travel.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button