Didorong untuk melanjutkan program inbound PMM Depdikbud
SEMARANG, suaramerdeka.com – Pertukaran Mahasiswa (PMM) Inbound Gratis Departemen Pendidikan dan Kebudayaan digalakkan untuk dilanjutkan. Program ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2021.
Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr. Sri Suciati MHum, menilai penyelenggaraan PMM bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas dan solidaritas bagi mahasiswa peserta.
“Pelaksanaan PMM kedua ini bisa dikunjungi sepenuhnya secara offline. Sedangkan di tahun pertama sebagian peserta ikut secara daring,” kata Suciati usai pembukaan Pekan Seni Nusantara dan Perpisahan Mahasiswa Inbound PMM UPGRIS di aula kampus, Kamis (19/1/2023).
Baca Juga: UPGRIS Libatkan 1.731 Mahasiswa KKN, Momentum Berkontribusi pada Masyarakat
Pada tahun ajaran 2022/2023, pihaknya menerima 117 mahasiswa PMM dari berbagai perguruan tinggi di Tanah Air. Anda mengikuti kuliah sementara di UPGRIS offline selama satu semester.
Program ini juga mencakup modul Nusantara. Melalui modul ini, mahasiswa peserta akan dikenalkan dengan berbagai budaya, termasuk destinasi wisata tempat mahasiswa tersebut belajar.
“PMM harus dilanjutkan karena manfaatnya sangat besar dan menunjukkan bahwa Indonesia sangat besar. Kami berharap akan lebih banyak mahasiswa yang datang dari luar Jawa dibandingkan dari luar Jawa. Oleh karena itu mahasiswa harus diberi motivasi lebih,” kata Rektor.
Baca Juga: Rektor UPGRIS Dorong Mahasiswa Tingkatkan Kemampuan Membaca Anak
Ia menilai pelaksanaan PMM secara keseluruhan telah berjalan dengan baik. Namun pelaksanaan program tersebut dinilai belum optimal di beberapa tempat, terutama di luar Pulau Jawa.
Salah satu penyebabnya adalah keterlambatan anggaran kementerian yang seharusnya diterima oleh mahasiswa peserta. Di sisi lain, tidak semua universitas yang terlibat siap melakukan operasi penyelamatan.
Source: news.google.com