Jawa Timur

Dibutuhkan visi dan misi yang tepat untuk membangun perekonomian

Oleh Muhammad Nashir (Nashir Ngeblues)

Salah satu cara untuk mengukur keberhasilan seorang pemimpin adalah dengan terjadinya perubahan-perubahan pada sisi sosial dan ekonomi masyarakat, sehingga data yang valid sangat penting bagi seorang pemimpin untuk membuat suatu program yang tepat untuk memecahkan masalah di suatu wilayah atau daerah.

Penyelesaian masalah untuk setiap daerah tentunya sangat berbeda, apalagi di daerah yang memiliki dua karakteristik seperti Kabupaten Probolinggo yaitu masyarakat pesisir dan masyarakat petani, keduanya memiliki kebutuhan yang berbeda baik dari segi ekonomi maupun kebutuhan sosial budaya.

Nelayan membutuhkan jaring dan sistem pengelolaan ikan serta struktur pasar.
Petani membutuhkan sistem pengelolaan pupuk dan pasca panen serta struktur pasar.

Ada istilah desa nelayan, tetapi tidak ada istilah desa pertanian, yaitu daerah penghasil buah-buahan tertentu di suatu daerah pertanian.

Konsep program pemberdayaan masyarakat bagi masyarakat sangat penting untuk dikuatkan, terutama pola gotong royong, dengan sistem gotong royong yang kuat akan memudahkan pembangunan ekonomi, efek positif dari semangat gotong royong akan membawa perubahan sosial yang lebih baik, membuat proses pembangunan fisik lebih mudah dilaksanakan.
Selama ini Kabupaten Probolinggo terkesan tidak memiliki visi terhadap perekonomian kotamadya, keunggulan dua kawasan antara potensi pertanian dan pesisir tidak dimanfaatkan dengan baik.

Baca Juga: Upaya Strategi Politik di Tengah Apatisme Masyarakat dan Seni

Usaha kecil dan menengah di Kabupaten Probolinggo tampaknya tidak mendapatkan dukungan program dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan Dinas Pariwisata.
Kabupaten Probolinggo dikenal sebagai penghasil mangga dan bawang merah sementara potensi besar masalah pesisir dengan tempat wisata bahari dan UKM sepertinya terabaikan sama sekali padahal potensinya sangat besar.

Menurut laporan, Kota Malang mampu mendorong UKM-nya menjadi lebih kuat dan mencapai omzet ekonomi hingga 1,9 Miliar, padahal Kota Malang memiliki luas wilayah yang sangat kecil dan tidak memiliki potensi alam, pertanian maupun pesisir.

Mampukah Kab. Probolinggo menstimulus potensinya yang sangat besar untuk mendongkrak perekonomian masyarakatnya?

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button