Di FEB Unisma, Ketua DPD RI akan memberikan pemaparan tentang Kebangsaan dan Wawasan Kewirausahaan - WisataHits
Jawa Timur

Di FEB Unisma, Ketua DPD RI akan memberikan pemaparan tentang Kebangsaan dan Wawasan Kewirausahaan

JATITIMES – Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang (FEB) menyelenggarakan seminar nasional “Wawasan Kewirausahaan” pada 21 Oktober 2022. Hal ini sebagai upaya untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa dan masyarakat di Indonesia tentang kewirausahaan saat ini.

Dekan FEB, Ibu Nurdiana SE MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa menjadi entrepreneurial university merupakan salah satu misi Unisma yang dituangkan dalam Kurikulum Belajar Mandiri Kampus Mandiri (MBKM).

1

“Pengusaha merupakan salah satu andalan Unisma, dengan harapan lulusannya menjadi wirausahawan karena profesi ini membuka peluang yang luas. Big data menunjukkan bahwa 4 persen sumber daya manusia Indonesia adalah entrepreneur atau wirausahawan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, yang menjadi isu saat ini adalah bagaimana menumbuhkan kewirausahaan di kalangan milenial yang berwawasan kebangsaan. Sehingga generasi ini dapat menjaga komitmen untuk menjadi satu bangsa.

Seringkali kita lupa bagaimana menjunjung tinggi komitmen terhadap wawasan kebangsaan sebagai nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus dasar negara, yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945, dalam rangka mengembalikan jati diri bangsa dan membangun kesadaran. sistem negara,” jelasnya.

3

Seminar Nasional Wawasan Kewirausahaan dilaksanakan secara online dan offline di Gedung Pascasarjana Gedung Abdurrahman Wahid Lantai. Seluruh mahasiswa FEB berpartisipasi dan 10 mahasiswa dari kampus lain ikut berpartisipasi.

Wakil Rektor Bidang Kajian dan Agama Dr. orang Irlandia Badat Muwahid MP sangat mengapresiasi kegiatan ini.

Menurutnya, seluruh mahasiswa Unisma khususnya FEB memiliki kewajiban untuk belajar dan belajar tentang nasionalisme dan kewirausahaan.

“Kehadiran Ketua DPD RI ini diharapkan mampu membuka wawasan mahasiswa dan meningkatkan soft skill mahasiswa selama menempuh studi,” ujarnya.

2

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia, Ir. H. Lanyala Mahmud Mataliti MHum, dalam paparannya, bahwa potensi Indonesia sangat luar biasa.

“Berdasarkan sejarah lahirnya negara Indonesia, sudah sepatutnya kita mengingat para pendiri bangsa tentang sistem ekonomi dan demokrasi. Indonesia merupakan negara yang memiliki keunggulan komparatif,” ujarnya.

Menurutnya, konteks ekonomi dapat dilakukan secara bebas asalkan tidak mengganggu negara lain, dan disebut sistem ekonomi Pancasila dengan 3 pilar, yaitu koperasi, perusahaan swasta, dan perusahaan negara.

Hak-hak rakyat dan memberikan wawasan perusahaan saat ini, yaitu produk impor bom Indonesia. Diduga harus punya Indonesia.

Ia berharap Indonesia tidak hanya copy paste dari negara lain. Karena tidak semua yang ditiru juga bisa muat di Indonesia. Sebagai harapan terakhir, ia berharap dapat menjadikan Indonesia sebagai surga wisata dunia.

“Indonesia lebih cocok mengandalkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk fokus utama anggaran pemerintah daripada pajak dari rakyat yang membantunya menjadi lumbung pakan ternak. Itu juga merupakan sumber kekayaan laut yang memiliki potensi luar biasa,” kata LaNyalla.

4

Selain itu, juga sesuai dengan konsep yang digariskan oleh para founding fathers bangsa yang tertuang dalam Pasal 33 teks asli UUD 1945 dan penjelasannya sebelum perubahan konstitusi periode 1999-2002.

Para pendiri bangsa menyadari bahwa Indonesia memiliki keunggulan komparatif, sehingga sudah selayaknya jika konstitusi mengamanatkan penguasaan negara atas tanah dan air dan kekayaan yang dikandungnya, termasuk pengelolaan cabang-cabang produksi yang diperlukan untuk penghidupan Indonesia yang penting. banyak orang.

“Dalam arti mekanisme ekonomi tidak boleh diserahkan kepada mekanisme pasar. Agar tidak memperkaya individu pemilik modal, termasuk modal asing,” jelasnya.

5

Mantan Ketua Kamar Dagang Jatim itu juga menyatakan bahwa semua negara mulai bersiap untuk memposisikan diri menghadapi masa depan. Untuk itu, Indonesia juga harus melakukannya sesuai dengan keunggulannya masing-masing.

Selain itu, Lanyala mengajak seluruh peserta seminar untuk meyakini bahwa Indonesia harus kembali mengikuti roadmap yang telah disusun oleh para pendiri bangsa, khususnya sistem ekonomi yang menjamin kedaulatan negara atas kekayaan alamnya. Maka Indonesia akan mampu mempersiapkan perubahan global di depan matanya.

“Kita harus kembali ke Pancasila. Teks asli UUD 1945 harus disempurnakan agar tidak terulang kembali praktik penyimpangan pada masa Orde Lama dan Orde Baru. sistem ekonomi kapitalis pasar bebas,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam acara tersebut Wakil Rektor 3 Unisma, Dr. Ir Badat Muwahid, MP mewakili Rektor Unisma, para dekan, dosen dan ratusan mahasiswa Unisma yang hadir. Sementara itu, Ketua DPD RI tiba bersama Ketua Kamar Dagang Provinsi Jawa Timur, Adik Dwi Putranto.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button