Destinasi wisata religi Jipang akan dilengkapi dengan plaza - WisataHits
Jawa Tengah

Destinasi wisata religi Jipang akan dilengkapi dengan plaza

Destinasi wisata religi Desa Jipang di Kecamatan Cepu akan dilengkapi dengan plaza. Saat ini sedang dibangun. Perlu diketahui bahwa wisata religi di desa ini sangat erat kaitannya dengan Keraton Djipang yang memiliki nilai sejarah dan pernah berjaya sebagai pusat kekuasaan pada masanya.

Pembangunan Jipang Square berdiri di atas lahan seluas 1 hektar (Ha) yang merupakan milik Desa Jipang. Kepala Desa Jipang Ngadi dalam suatu kesempatan berharap hal ini dapat mendongkrak perekonomian masyarakat. Apalagi jika wisata ini bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Jipang Square nantinya.

“Ini juga salah satu upaya melestarikan nilai sejarah,” ujarnya.

Menurut Ngadi, progres pembangunan alun-alun tersebut diperkirakan mencapai 70 persen. Sebenarnya, pekerjaan itu seharusnya selesai pada 18 Desember 2022.

Jipang Square masih dalam tahap pembangunan, diperpanjang hingga akhir Desember 2022. (Foto: Ahmad Sampurno/Ngopibareng.id) Jipang Square masih dalam tahap pembangunan, diperpanjang hingga akhir Desember 2022. (Foto: Ahmad Sampurno/Ngopibareng.id)

Kondisi ini memprihatinkan jika pekerjaan tidak selesai. “Dikhawatirkan nanti macet,” kata anggota DPRD Blora, Darwanto.

Hari ini, Senin 19 Desember 2022, para pekerja masih sibuk di lokasi pembangunan. Masih banyak bagian yang belum selesai. Menurut papan informasi, paket pekerjaan tersebut berada di bawah pengawasan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blora (Dinporabudpar).

Dengan sumber anggaran dari bantuan keuangan Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 2,715 miliar. Untuk pengembangan kawasan Jipang yang berhadapan langsung dengan Cagar Budaya Situs Makam Gedong Ageng Jipang.

Proyek ini dikerjakan oleh CV Ganda Arta Pendana dengan konsultan senior Mbolo Consultants. Waktu pemrosesan adalah 90 hari kalender. Dimulai 20 September 2022 dan berakhir 18 Desember 2022.

Darwanto mengatakan proyek pembangunan seharusnya sudah selesai sebelum akhir 2022. Dia ragu pekerjaan itu bisa diselesaikan.

“Batas maksimal 30 Desember. Itu sudah maksimal. Kalau mau dilanjutkan Banprov 2023 tidak mungkin. Mengingat anggaran untuk 2023 sudah disiapkan,” jelasnya.

Pantauan di lapangan, puluhan pekerja masih memasang batu bata untuk menjadi dinding penghias taman. Terlihat juga bahwa tumpukan plester yang digunakan untuk lantai belum dipasang.

Informasi diterima, sebuah kolam dengan air mancur sedang dibangun di tengah wilayah. Saat ini pembangunan kolam masih dalam proses. Namun, belum bisa dipastikan kapan pembangunan seluruh kawasan itu akan selesai.

Jika pekerjaan tidak selesai pada akhir tahun, masalah baru akan muncul. Dan itu akan menimbulkan pertanyaan pihak mana yang akan melakukan pekerjaan selanjutnya.

“Kalau tidak siap, pembangunannya mandek. Kan. Juga tidak bisa dilanjutkan dengan APBD 2023, bagaimana perhitungannya? Boleh tidak?” tanyanya.

Terpisah, Penanggung Jawab Proyek (PPKom) Isti Nuratri mengatakan, pihaknya akan memberikan kesempatan kepada kontraktor pelaksana untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai aturan.

Namun, pihaknya tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai batas waktu perpanjangan proyek pembangunan tersebut. “Sampai akhir Desember. Mohon doanya,” jelasnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Pihaknya juga tidak menjelaskan konsekuensi yang harus ditanggung kontraktor pelaksana jika menerima perpanjangan waktu. “Ada (konsekuensi denda, redaksi) dan sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button