Destinasi Wisata Prioritas Utama Termasuk Borobudur Masih Butuh Investor, Itu Tantangannya - WisataHits
Yogyakarta

Destinasi Wisata Prioritas Utama Termasuk Borobudur Masih Butuh Investor, Itu Tantangannya

harianjogja.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif terus membangun destinasi wisata prioritas Danau Toba, Borobudur, dan Labuan Bajo dengan mengundang investor.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan tiga destinasi wisata prioritas (DSP) masih membutuhkan dana Rp 6,7 triliun. Untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), di sisi lain, kebutuhan pariwisata lebih besar lagi, yakni Rp 226,79 triliun.

Sementara itu, Maulana Yusran, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), mengatakan butuh waktu untuk mencari investor di sektor pariwisata. Oleh karena itu, menurutnya, investor membutuhkan waktu yang cukup untuk memutuskan dan menentukan lokasi untuk besaran investasi.

“Investor itu cukup rajin untuk melihat di mana untuk berinvestasi, prioritas super itu pasti akan terlihat lagi, berapa lama mereka bisa mengembalikan modalnya dan seberapa yakin mereka bahwa target akan benar-benar tercipta. Kerumunan mereka yang membutuhkan tempat berteduh, yang penting apa yang akan mereka lihat di sana,” katanya, Jumat (29/72022).

Alasannya adalah bahwa beberapa industri pariwisata mengandalkan peristiwa atau kejadian acara Jadi cukup sulit untuk berani berinvestasi. Salah satunya Mandalika yang mengandalkan sirkuit sebagai daya tarik utamanya. Meski tidak ada event yang digelar di sirkuit tersebut, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif terus memperkuat desa wisata.

“Kalau atraksi destinasi itu event, agak berat, berapa? lanjutkan acara Dikatakan bahwa ini layak untuk investasi baru, ”lanjutnya.

Namun, Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga optimis dengan investasi yang masuk karena Indonesia memiliki nilai tambah di sektor pariwisata karena peringkat Indonesia dalam Travel & Tourism Development Index (TTDI) telah meningkat menjadi 32 dari 117 negara atau lebih tinggi pada 2022 Pekerjaan ke-12 dari 2019 .

“Investor melihat ada peluang yang signifikan yang dibuktikan dengan TTDI Indonesia yang naik 12 peringkat di atas Thailand dan Malaysia. Jadi ini membuka peluang investasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (28/7/2022).

Source: news.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button