Desa Wisata Keris Aeng Tongtong Sumenep Raih Juara I ADWI 2022 Kemenparekraf - WisataHits
Jawa Timur

Desa Wisata Keris Aeng Tongtong Sumenep Raih Juara I ADWI 2022 Kemenparekraf

SurabayaJournal of East Java – Desa Wisata Keris Aeng Tongtong Kabupaten Sumenep menorehkan prestasi di ajang nasional Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif Republik Indonesia.

Dalam ajang yang diikuti 3.419 desa wisata dari 34 provinsi se-Indonesia itu, Desa Aeng Tongtong, Kabupaten Sumenep berhasil menyabet dua gelar unggulan.

Pertama, Desa Aeng Tongtong memecahkan rekor MURI sebagai desa dengan master keris terbanyak di dunia. Selanjutnya, Desa Aeng Tong Tong dinobatkan sebagai pemenang perdana ADWI 2022 untuk kategori Daya Tarik Pengunjung.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pencapaian yang membanggakan ini. Khofifah mengatakan, pencapaian tersebut merupakan hasil dari keuletan dan kreativitas warga Desa Aeng Tongtong dalam melestarikan warisan budaya leluhur.

“Sumenep bangga dan senang dengan kabar dari desa Aeng Tongtong dan berhasil meraih juara 1 kategori daya tarik pengunjung pada Indonesian Tourism Village Award 2022 (ADWI),” kata Khofifah Kamis (11/3/2022) lalu.

“Bukan itu saja, Desa Wisata Keris Aeng Tongtong juga berhasil meraih rekor MURI sebagai desa wisata dengan jumlah master keris terbanyak di dunia. Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi Kabupaten Sumenep,” lanjutnya.

Khofifah mengatakan ada kelebihan yang membuat desa Aeng Tongtong memecahkan rekor MURI sebagai desa dengan master keris terbanyak.

Pasalnya, ada 446 pembuat keris yang terdiri dari para empu keris di Desa Aeng Tongtong, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Rinciannya terdiri dari 440 master pria dan 6 master wanita.

Desa Wisata Keris Aeng Tongtong dikenal sebagai salah satu dari tiga desa wisata di Indonesia yang memecahkan rekor MURI pada ajang ADWI 2022.

Begitu juga untuk juara 1 yang dibanggakan dalam kategori daya tarik pengunjung. Gubernur Khofifah mengatakan desa ini memiliki keunggulan dalam upaya menarik pelestarian budaya yang kuat. Ini juga memiliki keunikan yang belum tentu dimiliki desa wisata lainnya, yaitu master pande atau pembuatan keris.

Tak hanya itu, desa wisata yang satu ini juga mampu menawarkan aktivitas wisata bagi wisatawan berupa proses ketika para Pande mulai membuat keris. Dimana Keris dari Desa Aeng Tongtong memiliki nilai kreativitas dan inovasi yang tinggi serta memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.

“Kegiatan pembuatan keris di desa Aeng Tongtong tentunya tidak lepas dari warisan nenek moyang yang dulunya empu membuat keris. Sehingga kegiatan pembuatan keris di Desa Aeng Tongtong masih berlanjut hingga saat ini dan menjadi mata pencaharian atau mata pencaharian sebagian besar masyarakat disamping pertanian dan lainnya,” kata Khofifah.

Mantan menteri sosial itu menegaskan, selain banyak warga Desa Aeng Tongtong yang berprofesi sebagai pengrajin atau pembuat keris, banyak juga yang menjadi pedagang keris di beberapa kota di Pulau Jawa. Karena keunikan dan keunikan produk keris, pesanan keris datang satu per satu ke empu atau empu keris desa Aeng Tongtong.

Selain melayani pembeli yang menginginkan kerisnya sebagai koleksi, para empu juga melayani pembuatan oleh-oleh untuk dibawa pulang.

“Dan yang membanggakan, keris dari desa Aeng Tong Tong di Jawa Timur ini juga menjadi oleh-oleh untuk side event G20 yang akan berlangsung di Bali pada 26-28 Oktober 2022. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk membawa keris dari Aeng Tong Tong dikenal dunia,” kata gubernur wanita pertama Indonesia di Jawa Timur itu.

Sebagai informasi : Desa Wisata Keris Aeng Tongtong merupakan salah satu dari beberapa daerah penghasil dan produsen Keris di Pulau Madura. Secara geografis, Desa Aeng Tong Tong termasuk dataran tinggi dan sebagian besar dataran rendah berupa pegunungan dan perbukitan.

“Terima kasih dan selamat kepada Desa Aeng Tongtong, semoga kabar baik ini membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat desa. Dan yang terpenting, peninggalan nenek moyang akan tetap terjaga dan lestari,” pungkasnya. [Kmf]

Dapatkan berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow journaljatim.com di Google News, Instagram dan Twitter, Jurnaljatim.com.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button