Desa Wisata Jamu Kiringan Bantul digalakkan menjadi destinasi wisata kesehatan - WisataHits
Yogyakarta

Desa Wisata Jamu Kiringan Bantul digalakkan menjadi destinasi wisata kesehatan

WAKTU INDONESIA, BANTUL – BPOM RI berkomitmen untuk lebih mengembangkan potensi Dusun Kiran Jetis, Kabupaten Bantul sebagai desa wisata herbal sehingga dapat dikenal di dunia internasional.

Dra Reri Indriani Apt MSi, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Makanan, dan Kosmetik BPOM RI, membuat pernyataan tersebut di sela-sela kunjungan ke Dusun Kiran, Rabu (12/11/2022).

Setelah berhasil mempopulerkan nama Desa Wisata Jamu Kiran di tingkat nasional. BPOM RI saat ini sedang berusaha untuk mempromosikan potensi desa ini di tingkat internasional.

Langkah ini ditempuh dengan branding Desa Wisata Jamu Kiran dengan konsep health tourism atau wisata kesehatan dan wisata kebugaran atau health tourism. wisata kesehatan.

Reri Indriani memastikan bahwa wisata kesehatan dan wisata kebugaran bersama dengan kesadaran tinggi akan kesehatan sebagai komoditas berharga saat ini sedang menjadi tren di seluruh dunia.

Pasca pandemi Covid-19 yang merenggut banyak nyawa. Mengingat efek sampingnya yang rendah, obat tradisional sering dipilih, terutama oleh wisatawan asing.

Sebagai warisan budaya kuno yang sudah terbukti khasiatnya bagi kesehatan, jamu menjadi komoditas yang bisa ditawarkan kepada wisatawan mancanegara.

Keadaan ini tidak terlepas dari kualitas bahan herbal Indonesia yang menduduki peringkat ketiga dunia. Baik berupa tumbuhan maupun biota laut.

Agar layak dikunjungi wisatawan mancanegara, produk jamu harus diberi sentuhan agar memenuhi standar internasional, terutama terkait dengan faktor higienitas yang seringkali mengkhawatirkan.

Selain itu, pengemasan dan penyajiannya harus menarik, baik untuk dikonsumsi maupun sebagai oleh-oleh.

Untuk itu, BPOM RI akan mendukung naturopaths, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengolahan dan pengemasan. Membantu menyediakan fasilitas produksi yang memenuhi standar higiene, serta melakukan uji standar dan pelabelan produk yang lulus uji.

“Langkah ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif yang menetapkan Solo, Jogja, dan Bali sebagai pengembangan wisata kesehatan dan kebugaran,” kata Reri Indriani.

Direktur Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Kwintarto Heru Prabowo menyambut baik langkah BPOM RI. Karena dapat memperkuat branding Kiran sebagai desa wisata herbal. untuk disajikan secara internasional. Sebagai tujuan wisata kesehatan dan kebugaran.

Kwintarto berharap konsep ini akan memperpanjang masa tinggal wisatawan di Kabupaten Bantul. Karena pendeknya masa tinggal wisatawan di Bantul, hal inilah yang menyebabkan relatif rendahnya pengeluaran wisatawan di Bantul selama ini.

Semakin lama wisatawan tinggal di Bantul, semakin banyak pula uang yang mereka keluarkan di Bantul. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan stakeholders pariwisata di Bantul sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Murjiyati, selaku Ketua Koperasi Kerajinan Kunyit Putih Kiran Jetis Bantul. Terima kasih kepada BPOM RI atas dukungannya. Yang awalnya hanya bisnis rumahan kini berkembang menjadi bisnis yang menjanjikan.

Dari semula hanya 20 orang, kini jumlah pengrajin jamu bertambah menjadi 132 orang. Kondisi ini tidak lepas dari keputusan Bupati Bantul yang menetapkan Desa Kiringan sebagai desa wisata pada tahun 2014, yang menarik perhatian berbagai pihak untuk memberikan dukungan.

Saat ini, Jamu Kiringan, desa wisata Kabupaten Bantul sudah terkenal di dunia. Terbukti dengan hadirnya tamu-tamu dari luar negeri untuk lebih mengenal produksi jamu. Kondisi ini juga membuat generasi muda tidak malu untuk terjun ke bisnis pembuatan jamu, karena hasil dari pembuatan jamu dapat membiayai kuliah mereka.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button