Desa Wisata Bilebante membuka lapangan pekerjaan bagi calon TKI
Lombok terkenal dengan pekerja migrannya, juga di Bilebante. Namun berkat perkembangan desa wisata ini, jumlah TKI semakin berkurang
LOMBOK TENGAH, NTB (ANTARA) – Direktur Desa Wisata Hijau Bilebante Pahrul Azim mengatakan Desa Wisata Bilebante telah berhasil menciptakan lapangan pekerjaan bagi calon tenaga kerja migran Indonesia (TKI), sehingga para calon TKI yang tidak lagi ke luar negeri perlu mencari nafkah.
“Lombok terkenal dengan pekerja migrannya, termasuk di Bilebante. Namun, berkat perkembangan desa wisata ini, pekerja migran juga berkurang,” kata Pahrul di Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin.
Ia menjelaskan penurunan brain drain pekerja migran Indonesia, khususnya Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Bilebante cukup signifikan, dari 30 persen menjadi 40 persen pada 2007-2015 menjadi 15 persen pada 2019.
Diskonnya cukup tinggi, terutama untuk terapis yang semula menjadi TKI untuk bekerja di luar negeri dan kini dilatih untuk bekerja di Desa Wisata Bilebante.
“Awalnya sulit mendapatkan calon TKI untuk bekerja di sini karena desa ini awalnya merupakan daerah pertambangan. Tapi setelah kami kembangkan desa ini menjadi desa wisata dan konsultasi, mereka mau terlibat,” ujarnya.
Pahrul menjelaskan, keistimewaan desa wisata Bilibante adalah paket wisata yang terdiri dari kuliner, keluarga tamuBersepeda, kelas memasak, spa, kebun herbal, dan pasar ikan.
Setelah pandemi COVID-19 mereda, sekitar 200 orang per minggu mengikuti paket wisata dari berbagai kota di Indonesia antara lain Jakarta, Riau, Aceh, Kalimantan, Sidoarjo, dan Malang. Namun angka itu masih jauh dari angka sebelum pandemi yang bisa mencapai 800 orang dalam seminggu.
Desa Bilebante terdiri dari delapan dusun yaitu Dusun Karang Ide I, Dusun Karang Ide II, Dusun Bilebante, Dusun Tapon Timur, Dusun Tapon Barat, Dusun Jinggale, Dusun Karang Kubu dan Dusun Karang Baru. Dari delapan dusun tersebut, enam dusun ikut serta dalam desa wisata.
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Penerbit : Ahmad Buchori
HAK CIPTA © ANTARA 2022
Source: news.google.com
