Desa Tertinggi di Jawa Timur yang Hanya Dihuni Suku Tengger – Solopos.com
SOLOPOS.COM – Salah satu pemandangan Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. (IG @penaklausa)
Solopos.com, MALANG — Desa Ngadas di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang merupakan desa tertinggi di Jawa Timur. Desa wisata ini terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Dikutip dari Malangkab.go.id, Kamis (7/7/2022), Desa Ngadas, desa tertinggi di Jawa Timur, memiliki pesona alam yang indah dan eksotis. Desa ini terletak di daerah pegunungan dengan iklim Montana dengan suhu antara 0 derajat Celcius hingga 20 derajat Celcius.
Klaim promosi ketenagakerjaan BPJS membuat masyarakat lebih aman, yakin?
Sebagian besar penduduk desa tertinggi di Jawa Timur ini berprofesi sebagai petani sayur dan hortikultura.
Desa Ngadas telah ditetapkan sebagai desa wisata, sehingga banyak terdapat penginapan dan hotel di kawasan tersebut. Di desa tertinggi di Jawa Timur ini, pengunjung bisa menikmati matahari terbit di Pananjakan atau Bromo.
Baca Juga: Power Balance di Pesantren Menakut-nakuti Korban Cabul untuk Berbicara
Berada di ketinggian 2.150 meter di atas permukaan laut (MDPL), Desa Ngadas menawarkan panorama yang sangat indah dan unik. Desa ini juga disebut desa di atas awan.
Di Desa Ngadas, desa tertinggi di Jawa Timur, pengunjung bisa menikmati indahnya pemandangan Gunung Bromo. Selain itu, Anda juga bisa melihat keindahan alam di kawasan tersebut.
Sebagai desa wisata, banyak peluang alam yang menarik untuk dikunjungi seperti Ranupane, Coban Trisula dan petik apel.
Baca juga: Polisi Gagal Tangkap Putra Kiai Jombang, Di Mana Dia Bersembunyi?
Desa Ngadas merupakan salah satu desa yang didiami oleh suku Tengger. Desa tertinggi di Jawa Timur ini memiliki luas 395 hektar. Sekitar 381 hektar area ini digunakan untuk pertanian oleh pemerintah kota.
Dihuni oleh suku Tenggeresen
Dikutip dari berbagai sumber, Desa Ngadas, desa tertinggi di Jawa Timur, merupakan satu-satunya desa di Malang yang dihuni oleh suku Tengger. Desa-desa yang didiami masyarakat Tenggeresen berada di desa-desa di wilayah Probolinggo, Lumajang dan Pasuruan, kecuali desa Ngadas.
Suku Tenggeresen telah mendiami wilayah tersebut selama ratusan tahun dan terlibat dalam menjaga keseimbangan alam di wilayah tersebut. Suku Tengger Desa Ngadas dikenal masih mempertahankan adat dan budayanya.
Desa Ngadas sendiri awalnya dibuka pada tahun 1774 oleh seorang tokoh bernama Mbah Sedhek dan tujuh pengikutnya. Suku Tenggeresen yang kini mendiami Desa Ngadas adalah keturunan Mbah Sedhek dan tujuh pengikutnya.
Baca Juga: Putra Kiai Jombang Gunakan Ancaman untuk Menganiaya Santriwati
Desa Ngadas, desa tertinggi di Jawa Timur, terkenal tidak hanya karena keindahan alamnya tetapi juga karena keunikan budaya dan semangat masyarakatnya. Salah satu keunikannya adalah desa ini hanya dihuni oleh suku Tengger dan tidak ada penduduk yang merupakan pendatang.
Source: www.solopos.com
