Desa Sabin, Properti Wisata Ubud Bali di Tanah Pasundan - WisataHits
Jawa Barat

Desa Sabin, Properti Wisata Ubud Bali di Tanah Pasundan

Jakarta, CNN Indonesia

Suasana Ubud Bali langsung terasa saat pertama kali menginjakkan kaki di Bali Desa Sabine. Namun, siapa sangka tempat wisata yang satu ini tidak ada di Balinamun di kawasan Kota Baru Keandra, Sindangjawa, Dukuntang, Kabupaten CirebonJawa barat.

Panas terik matahari yang menyengat kulit tak menyurutkan keinginan untuk menikmati keindahan alam Kampung Sabin. Dari luar pintu masuk, hamparan sawah luas yang terlihat hijau membuat pengunjung enggan untuk berpaling.

Setibanya di Kampung Sabin, sebuah bangunan berbentuk segitiga berhiaskan bambu dan ilalang disambut dengan hangat. Cahaya alami dengan mudah masuk ke dalam bangunan beratap kaca seolah menerangi tamu yang datang.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Senyum ramah dari staf di lokasi menyambut para tamu dan mendorong mereka untuk menuju ke objek wisata bernuansa Ubud yang terletak di sebelah kanan gedung.

Untuk menuju ke sana, pengunjung hanya perlu membayar Rp 20.000 pada hari biasa dan Rp 30.000 pada hari libur atau akhir pekan.

Jam buka Kampung Sabin juga bervariasi, misalnya pada hari biasa tempat ini buka dari pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB. Pada akhir pekan menyambut tamu dari pukul 9 pagi hingga 9 malam WIB.

Pengunjung harus menuruni tangga sebelum menemukan gapura yang berhiaskan kain kotak-kotak hitam putih dan payung Tedung Bali kuning yang dipasang di sisi jalan. Sensasi Ubud semakin terasa.

Menurut Manajer Operasional Kampung Sabin Tommy Prasojo, konsep Cirebon dengan cita rasa Bali dipilih karena ingin mengobati warga sekitar yang rindu liburan ke Bali. Balinamun terkendala oleh pandemi Covid-19.





Desa Cirebon SabinDesa Sabin di Cirebon, Jawa Barat. (Foto: CNN Indonesia/Lina Itafiana)

Kini warga lokal khususnya Cirebon tidak perlu jauh-jauh terbang ke Pulau Dewata karena Kampung Sabin hadir menawarkan suasana khas Bali.

“Khususnya mengobati orang Cirebon yang ingin sembuh di Bali, tapi harus ribet dengan tes PCR dan sebagainya. Jadi kami membuat restoran wisata outdoor ini,” ujarnya.

Pengunjung dapat bersantai sambil menikmati hamparan sawah hijau dengan latar belakang Gunung Ciremai dalam rangkaian pendopo bambu yang tersebar di sekitar kawasan.

Tommy menjelaskan, ornamen bambu mendominasi Desa Sabin karena ingin nuansa alam yang lebih natural dan cocok dengan suasana pedesaan.

Ada juga beberapa spot untuk selfie. Fasilitas di Kampung Sabin juga lengkap, mulai dari toilet, mushola dan taman bermain yang ramah anak.

Tidak lengkap rasanya jika berwisata tidak mencicipi kuliner khas tempat ini. Kampung Sabin memiliki beragam menu kuliner mulai dari olahan Indonesia hingga Western food.

Menu utamanya adalah nasi campur Bali. Menu yang satu ini diracik sesuai dengan bahasa warga lokal Cirebon khususnya. Sate bungkus Bali juga tersedia di sini.

Untuk mencapai tempat wisata Kampung Sabin, pengunjung dapat berkendara sekitar 40 menit dari stasiun atau terminal terdekat dengan kendaraan roda dua atau empat.

Nama tempat Kampung Sabin sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya Kampung Sawah. Destinasi wisata ini menjadi pilihan bagi warga yang ingin melepas penat dan hiruk pikuk perkotaan.

Umumnya pengunjung dari luar kota datang ke Jakarta dari Tegal, Brebes, Sumedang, Bandung. Mereka berbondong-bondong ke Desa Sabin untuk menikmati panorama alam yang jarang ditemui di tempat ini.

Demi menjaga keindahan persawahan dan tidak menjadi gundul, lokasi wisata yang merawat lahan seluas tiga hektar dari penanaman hingga panen ini dibagi menjadi tiga hingga empat tahap.

“Saat panen, kami tidak khawatir akan botak. Kalau kita panen kiri dulu, baru ke tengah dan seterusnya. Jadi misalnya panen tahap satu, dua minggu kemudian tahap dua,” jelas Tommy.

(Menakjubkan)

[Gambas:Video CNN]

Source: www.cnnindonesia.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button