Desa Plosowahyu Lamongan mengembangkan wisata dan edukasi peternakan kambing perah unggulan - WisataHits
Jawa Timur

Desa Plosowahyu Lamongan mengembangkan wisata dan edukasi peternakan kambing perah unggulan

SURYA.CO.ID, LAMONGAN – Sebagai salah satu dari lima Desa Berdaya binaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur di Kabupaten Lamongan, Desa Plosowahyu Kembangkan Potensi Desa melalui KM 48.8 Wisata Edukasi Peternakan Kambing Perah Unggul.

KM 48,8 Wisata edukasi ini diluncurkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada Minggu (12/4/2022) didampingi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Jawa Timur dan Dinas PMD Lamongan.

Dengan dukungan program yang dilaksanakan oleh desa, serta sinergi pemerintah daerah dan pemerintah provinsi Jawa Timur diharapkan dapat mendorong terjadinya revitalisasi ekonomi desa.

Dengan mendukung program yang dijalankan oleh desa itu sendiri, serta sinergi antara Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan Pemerintah Provinsi dan pariwisata sendiri, Yuhronur mengatakan ini nantinya bisa menjadi kebangkitan ekonomi di desa itu sendiri.

Pemerintah Kabupaten mendukung penuh pengembangan wisata edukasi KM 48,8 Kambing Perah Unggul di Desa Plosowahyu. Yuhronur akan mencoba mengembangkan area pakan dan memperingan mesin pencacah untuk memudahkan pengiriman pakan ternak.

“Mungkin nanti ada feeding center,” ujarnya.

Yuhronur melihat apa yang dilakukan pemerintah Desa Plosowahyu dapat dikembangkan lebih lanjut di desa lain. “Yang sudah berevolusi, seperti di Paciran,” ujarnya.

Di lahan seluas 600 hingga 800 m2, Pemdes Plosowahyu saat ini sedang membangun peternakan kambing perah dengan jumlah 40 ekor kambing perah dari 7 jenis kambing perah antara lain Sapera, Anglo Nubian, Nubian, British Alpine, Saanen dan Randu Jawa, Etawa Senduro dan Etawa Kaligesing.

Kepala Desa Plosowahyu Agus Susanto mengumumkan bahwa Pemerintah Desa Plosowahyu dan BUMDes telah mencanangkan wisata edukasi dengan 48,8 ekor kambing perah unggul, bukan perjuangan yang mudah. Anda perlu merintis dengan sabar hingga 3 tahun.

“Kami sudah sabar menunggu peluncuran ini selama tiga tahun, apalagi di tengah pandemi Covid-19, namun pada tahun 2021-2022, melalui Bidang Ketahanan Pangan, Desa Plosowahyu akan mulai menyediakan dana desa sekitar Rp100 juta per tahun. menghadapinya untuk memulai membangun bisnis ini,” ujar Agus Susanto.

Menurut Agus, pendapatan desa ini selama sepuluh tahun hanya ratusan ribu per tahun, mulai tahun depan dengan adanya KM 48,8 diprediksi naik minimal Rp 9 juta per tahun. Jika perpanjangan kandang dilanjutkan hingga 100 persen selesai, bisa dua kali lipat

Diharapkan dengan diresmikannya wisata edukasi KM 48.8 ini, Desa Plosowahyu dapat menjadi ikon peternakan kambing perah di Kabupaten Lamongan.

“Mudah-mudahan kami bisa memperkenalkan dan membentuk brand symbol Desa Plosowahyu sebagai sentra kambing kepada masyarakat umum,” ujarnya.

Jadi kalau ada yang butuh kambing di Lamongan, ke Plosowahyu saja. Termasuk kambing untuk kurban atau keperluan lainnya: “Insya Allah nanti akan kami sediakan, kami bagi dan kumpulkan kambing untuk kurban di sini,” ujarnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI BERITA GOOGLE LAINNYA

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button