Desa Penglipuran - WisataHits
wisatahits

Desa Penglipuran

Desa Penglipuran

Bali dikenal sebagai salah satu tujuan wisata favorit di Indonesia.

Tidak hanya mengandalkan Tanah Lot, Bali juga menawarkan wisata budaya, salah satunya pariwisata Desa PenglipuranBali.

Seperti desa wisata lainnya, desa ini juga memamerkan keaslian budaya yang dipertahankan sebagai daya tariknya.

Selain itu, nantinya di desa ini akan ada beberapa kegiatan wisata yang bisa kita lakukan untuk mengisi waktu.

desa-penglipuran-bali

Nah, lebih pada perjalanan Desa Penglipuran Anda dapat membaca di bawah ini.

Desa Penglipuran

Desa ini terletak di dataran tinggi. Jaraknya dari permukaan laut sekitar 700 meter.

Sehingga udara di desa ini cukup segar dan juga cukup sejuk karena terhindar dari polusi.

Luas desa ini sekitar 112 hektar. Ada sekitar 226 kepala keluarga yang hidup dari peternakan, pertanian dan penjualan kerajinan anyaman.

Pada lahan desa yang cukup luas, sekitar 60% digunakan sebagai lahan pemukiman. Sedangkan 40 persennya digunakan sebagai lahan hutan bambu.

Masyarakat Desa Penglipuran dikenal sangat menjaga silaturahmi dan melestarikan alam. Tak heran jika desa mereka masih sangat asri hingga saat ini.

Penduduk desa juga sangat patuh pada peraturan yang berlaku. Dan salah satu aturan yang tidak boleh dilanggar adalah penebangan bambu harus melalui persetujuan kepala daerah.

Bayangkan betapa rapinya kehidupan masyarakat di desa ini.

Tak heran jika pada tahun 1995 pemerintah Indonesia menganugerahkan penghargaan Kalpataru yang merupakan penghargaan tertinggi dalam bidang lingkungan hidup.

Atas apa yang dilakukan penduduk desa, desa ini juga resmi ditetapkan sebagai desa wisata dengan surat keputusan bupati pada tahun 1993.

Sejarah Desa Penglipuran

sejarah-desa-penglipuranmelalui instagram.com/desa_adat_penglipuran

Desa Penglipuran memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Bangli yang didirikan setelah jatuhnya Kerajaan Majapahit.

Konon, raja Bangli memanggil sesepuh desa Bayung Gede karena kemampuannya dalam pertahanan, agama dan adat istiadat.

Karena jarak Desa Bayung Gede dengan Kerajaan Bangli sangat jauh, maka pada saat itu Raja Bangli menyediakan tanah atau kawasan sementara sebagai tempat peristirahatan bagi masyarakat Bayung Gede.

Tempat peristirahatan itu kemudian disebut Kubu Bayung. Dan tempat ini sekarang menjadi Desa Penglipuran.

Sedangkan untuk desa Bayung Gede saat ini masih ada di kawasan Kintamani yang adat, peraturan dan tata bangunannya memiliki kemiripan dengan desa Penglipuran.

Keunikan

desa-penglipuran-ubudmelalui instagram.com/desa_adat_penglipuran

Desa Penglipuran, Ubud memiliki kekhasan yang membedakannya dengan desa lain di Bali.

Keunikan ini misalnya, di desa ini, penduduknya tidak diperbolehkan poligami sebagai bentuk penghormatan terhadap perempuan.

Penduduk desa juga memiliki perjanjian hukum untuk pencuri.

Jika ada warga yang ketahuan mencuri, maka akan dihukum dengan harus meletakkan 4 ekor ayam di pura leluhur.

Hukuman ini mungkin tampak ringan.

Namun, hal ini justru akan menimbulkan efek jera bagi pelaku karena semua warga desa akan mengetahui perbuatannya.

Keunikan lain dari desa ini adalah penduduknya belum mengenal upacara Ngaben. Jadi, meskipun beragama Hindu, jenazah orang yang meninggal tidak dibakar melainkan dikubur.

Kegiatan wisata

Ada berbagai aktivitas yang bisa kita lakukan saat berlibur di desa Penglipuran. Apakah berikut ini:

Di Sekitar Desa

desa-review-penglipuranmelalui instagram.com/desa_adat_penglipuran

Keindahan dan kebersihan tata desa di sini sangat menggoda untuk dijelajahi.

Karena kita tidak diperbolehkan membawa kendaraan ke dalam, kita bisa berjalan santai menikmati keunikan bangunan rumah penduduk.

Rumah penduduk desa ini memiliki ukuran, bentuk dan tata letak yang sama.

Setiap rumah pasti memiliki pintu yang disebut angkul-angkul yang ukurannya cukup besar untuk orang dewasa.

Rumah penduduk desa ini juga menggunakan dinding bambu dan diwarnai dengan cat yang bahan dasarnya dari tanah liat.

Konon, pemilihan bentuk, ukuran, tata letak, dan cat rumah yang sama merupakan bentuk kesatuan penghuni dan komitmen mereka untuk terus berbaur dengan alam.

Baca juga : Wisata Sejarah Goa Gajah Gianyar Bali

Atraksi Seni dan Budaya Bali

rute-penglipuran-desamelalui instagram.com/desa_adat_penglipuran

Sembari berwisata ke desa ini, kita juga bisa menyaksikan atraksi seni lokal dan pertunjukan budaya Bali tempo dulu.

Apalagi jika kedatangan kita bertepatan dengan hari raya umat Hindu, kita juga bisa melihat penduduk desa merayakan hari raya tersebut.

Selain itu, kehidupan sosial dan kepercayaan masyarakat desa juga menjadi hal yang menarik untuk disimak.

Yang pasti saat kita pulang kampung, pengetahuan kita tentang seni budaya Bali akan bertambah.

Cobalah Loloh Cemceman

Loloh Cemceman merupakan minuman khas yang dibuat oleh masyarakat desa Penglipuran.

Minuman ini terbuat dari daun Cemceman dan rasanya mirip dengan air ledeng.

Minuman khas ini akan sangat mudah kita temukan karena selalu tersedia dari perorangan.

Untuk mencoba minuman sehat ini, kita bisa membelinya seharga Rp 5000 per botol.

berburu foto

desa-penglipuran-banglimelalui instagram.com/yannytapuspita

Tentunya belum lengkap rasanya jika tidak mencobanya selama liburan di desa Penglipuran tugas gambar yang dimilikinya.

Di desa ini banyak sekali tempat Foto-foto yang akan sangat menarik sebagai background foto antara lain bangunan candi, rumah penduduk atau di kawasan hutan bambu.

Menarik lagi tugas kita dapat mengeksplorasi miskin.

Kita hanya perlu menjaga sopan santun, dan tentunya harus meminta izin terlebih dahulu sebelum melakukannya.lubang di setiap tempat Foto.

Perburuan suvenir

Ditulis sebelumnya bahwa penduduk desa bergantung pada hasil pertanian, ternak dan kerajinan tangan untuk menghidupi diri mereka sendiri.

Jadi sebelum pulang, jangan lupa beli suvenir sebagai kenang-kenangan untuk keluarga di kampung halaman.

Beberapa hasil kerajinan tangan yang bisa kita beli dan bawa pulang adalah aneka bentuk tas anyaman dan kain khas Bali.

Baca juga : Desa Wisata Sari Bunihayu

Larangan di Desa Penglipuran

unik-penglipuran-desamelalui instagram.com/angelnia64

Selain aturan khusus yang berlaku untuk semua penduduk desa.

Aturan lain yang juga berlaku bagi pendatang adalah larangan merokok di bagian desa ini.

Namun jika memang tidak bisa berhenti merokok sehari pun, desa ini telah menyediakan tempat khusus bagi para perokok.

Lalu, yang harus benar-benar diperhatikan wisatawan adalah kebersihan desa yang selalu dijaga dengan baik oleh warga setempat.

Artinya kita sebagai tamu juga harus menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Lokasi Desa Penglipuran

Alamat desa ini berada di desa Kubu, Bangli, provinsi Bali.

Jarak dari Kute sekitar 53 kilometer dan memakan waktu sekitar satu setengah jam perjalanan.

Bagi yang belum tahu, Kabupaten Bangli juga membawahi kawasan Gunung Batur dan Kintamani.

Jadi, jika Anda berlibur di kawasan Kintamani dan Gunung Batur, lokasi desa Penglipuran seharusnya tidak sulit ditemukan.

Jam buka

menara-dekat-penglipuran-desamelalui instagram.com/rafly_zr

Desa Wisata Penglipuran buka setiap hari selama 24 jam. Kita bahkan bisa menginap di beberapa hostel yang disiapkan untuk turis.

Hari Jam operasional
Setiap hari 24 jam

Namun pergi ke desa ini harus dilakukan pada pagi atau sore hari.

Karena jika datang siang hari, udaranya selalu hangat meski tidak sepanas di daerah Bali lainnya.

Baca juga: Hebat Pantai Kuta di Bali

Biaya masuk

Untuk masuk ke desa wisata ini tidak harus mahal.

Segala keunikannya bisa kita nikmati hanya dengan membeli tiket seharga Rp 15.000 untuk turis lokal dan Rp 30.000 untuk turis mancanegara.

Jenis tiket Harga
Tiket masuk Rp 15.000 (wisatawan lokal) – Rp 30.000 (wisatawan mancanegara)
Tempat parkir mobil Rp.5000 (mobil)

Selain itu tentunya masih ada biaya lain seperti biaya parkir yang harus dibayar.

Namun nominalnya juga cukup murah yaitu sekitar Rp 5000 untuk kendaraan roda empat.

Meredakan

Fasilitas umum desa ini cukup tersedia.

Meski rata-rata warganya beragama Hindu, namun mereka tetap menyediakan fasilitas wudhu dan juga ruang bagi wisatawan Muslim untuk beribadah.

fasilitas-penglipuran-desamelalui instagram.com/aliyyahzahnabila

Baca juga : Wisata pantai di Bali

Bagi kita yang ingin merasakan liburan yang berbeda, Desa Penglipuran Bangli sangat cocok untuk dikunjungi.

Selain terhibur, berlibur di desa ini juga akan menambah pengetahuan kita tentang keragaman budaya Pulau Dewata.

Source: wisatabagus.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button