Desa Giri berstatus Desa Berdaya dan memiliki wisata Giri tua yang dirintis oleh ketua PMD Gresik - WisataHits
Jawa Timur

Desa Giri berstatus Desa Berdaya dan memiliki wisata Giri tua yang dirintis oleh ketua PMD Gresik

Gresik, Glancemedia.com – Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) mendukung desa-desa yang kini menjadi Desa Berdaya untuk lebih mengembangkan potensi lokalnya. Oleh karena itu, kreativitas untuk menggali berbagai potensi yang dapat dikembangkan harus terus dilakukan oleh para pengelola.

Demikian disampaikan Kepala Dinas PMD Gresik, Abu Hassan, usai peluncuran Wisata Purbakala (WGK) Giri di Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jawa Timur), Selasa (13/12/2022).

WGK merupakan produk asli Giri yang akhirnya menjadikan desa ini sebagai Desa Berdaya di Kabupaten Gresik pada tahun 2022.

Hadir dalam pendirian WGK tersebut Forkopimcam, sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik, Konsultan Pembangunan Desa Berdaya dan tokoh masyarakat di Kecamatan Kebomas.

Peelu diketahui, Giri merupakan satu dari 10 desa di Kabupaten Gresik yang mendapat status Desa Berdaya 2022. Program ini sendiri diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jawa Timur.

Adapun 10 Desa Berdaya di Kabupaten Gresik selain Giri adalah Desa Domas di Kecamatan Menganti, kemudian Desa Yosowilangun dan Sukomulyo di Kecamatan Manyar, Desa Raci Wetan dan Melirang di Kecamatan Bungah, serta Desa Cerme Kidul dan Cerme Lor di Kecamatan Cerme dan selanjutnya Desa Balongpanggang dan Kedungpring di Kecamatan Balongpanggang.

“Seluruh potensi lokal di setiap desa yang telah ditetapkan sebagai Desa Berdaya dikembangkan secara optimal. Dan ini membutuhkan kreativitas dan keseriusan pengelola. Untuk anggaran, menurut saya banyak hal yang bisa mendukung, misalnya ADD (Anggaran Dana Desa), juga dari dinas terkait. Kami di pemerintah kabupaten terus mendukungnya,” kata Abu Hassan.

Dijelaskan bahwa Desa Berdaya tidak hanya fokus pada pembangunan sektor ekonomi. Namun orientasinya adalah mengembangkan potensi penuh kearifan lokal yang dimiliki desa, misalnya aspek budaya, religi/keagamaan, sosial, pendidikan dan apapun yang dimiliki desa.

“Dan secara khusus kepada Desa Giri saya ucapkan ‘Selamat’ telah lolos sebagai Desa Berdaya bersama 9 desa lainnya. Ini luar biasa karena ada lebih dari 320 desa di Gresik dan hanya 10 yang ditetapkan sebagai Desa Berdaya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur termasuk Desa Giri. Sekali lagi, ‘Selamat untuk Giri,'” ujarnya.

Lurah Giri Khusnul Falah mengatakan sebagai program baru, WGK tentunya masih memiliki banyak kekurangan yang perlu dibenahi. Namun ia optimistis dengan tekad kuat para pengelola yang sebagian besar terdiri dari anak muda, WGK akan berkembang dan menarik pengunjung tidak hanya di Gresik tetapi juga dari berbagai daerah lainnya.

“Kami akan mengusahakan pengembangan WGK semaksimal mungkin. Banyak juga anak-anak muda yang kreatif dan semangat kerja mereka luar biasa,” ujarnya.

Berada di kawasan Giri, tepatnya di kawasan RT 14, RW 04 Desa Giri, Kecamatan Kebomas, WGK sedang dikembangkan di atas lahan seluas sekitar 1.300 meter persegi. Sesuai dengan namanya, WGK ingin menghidupkan kembali memori kerajaan Giri Kedaton yang pada masanya paling jaya dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, khususnya di Gresik.

Oleh karena itu, banyak ornamen bangunan yang merepresentasikan beberapa replika, baik fisik bangunan yang memperkuat konteks masa lampau, maupun berbagai pohon yang hidup dan tumbuh pada zaman Giri Kedaton.

Selain bangunan utama berupa paviliun atau joglo replika pusat dakwah Sunan Giri di Giri Kedaton, juga terdapat paviliun jublang (kolam pemandian) yang menggambarkan tempat-tempat istimewa yang pernah ada ketika Sunan Giri mengembangkan usahanya. dan wow Beberapa jenis pohon khas Giri dan replika sentra ekonomi yang dulu bernama Pasar Gede juga dipamerkan untuk menampung berbagai produk UMKM di Desa Giri.

“Intinya, apa yang ada pada zaman Sunan Giri, atau kerajaan Giri Kedaton, kita bawa ke sini sedikit demi sedikit. Karena itu, kami meminta dukungan atau sokongan dari banyak pihak, terutama untuk biaya pembangunannya,” ujarnya.

Sementara itu, Sekar Arum, Ketua Gabungan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Gresik, mengapresiasi kehadiran WGK di Kota Pudak dan Kota Santri.

Ia merasa wisata lokal ini bisa dikembangkan ke depannya dan menjadi salah satu destinasi wisata lokal di Gresik. Oleh karena itu, pengelola harus jeli menangkap setiap peluang yang dihadirkan oleh paket-paket yang ditawarkan kepada pengunjung.

“Saya pikir banyak hal yang bisa dilakukan. Buat paket wisata lokal termasuk sinergi dengan wisata religi makam Waliyullah Sunan Giri sudah membumi. Tentunya banyak hal yang harus dilakukan untuk benar-benar menjadikan wisata Giri Purbakala ini menjadi magnet bagi pengunjung,” pungkas Sekar Arum. (kasar)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button