Desa Cilame sedang menunggu pengakuan sebagai Desa Wisata - WisataHits
Jawa Barat

Desa Cilame sedang menunggu pengakuan sebagai Desa Wisata

Dejurnal.com, Bandung – Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung telah diverifikasi sebagai calon Desa Wisata (Cdewi). Kepala Desa Cilame Alo Sobirin mengaku pihaknya sedang menunggu status pengakuan dari Pemerintah Kota Bandung terkait status desa seluas 580 hektare itu, dari desa percontohan atau cdewi menjadi desa wisata.

“Tapi apapun penilaian Kemenpar, saya tidak mau ada penilaian yang tidak objektif. Tolong jangan menilai secara objektif. Tapi kita ada di Desa Cilame dan belum ada konfirmasi dari Pemkab Bandung karena semua desa sudah kuat dalam UU Nomor 6, meskipun ada yang menegaskan bahwa desa tidak ada keinginan untuk menggali potensinya, tidak akan berfungsi. kata Alo Sobirin, Rabu (29 Juni 2022).

Menurut Alo, pengakuan pemerintah memang penting karena desa berada di bawah naungan pemerintah. “Bagaimanapun, kita berada di bawah naungan pemerintah, baik itu kabupaten, provinsi, atau pusat. Hanya yang terkuat adalah dukungan masyarakat. Kalau masyarakat mau, potensinya ada, kami di pemerintah desa juga sudah melakukan terobosan-terobosan strategis. Insya Allah desa wisata menjadi bagian dari faktor kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Alo yakin jika ada penegasan dari pemerintah bahwa partainya akan mencalonkan diri karena memiliki kekuatan hukum dalam UU No 6. “Karena desa dalam undang-undang mengatakan desa adalah desa adat. Kesimpulannya, saya menyimpulkan bahwa kita harus mengorientasikan diri, berinovasi dan membayangkan bagaimana kita bisa mensejahterakan desa dari berbagai aspek, termasuk pariwisata,” ujarnya.

Alo bersyukur Desa Cilame diciptakan Tuhan dengan budaya yang strategis. Secara geografis semuanya menghadap ke kota dengan Viur yang sangat indah. Namun menurutnya, jika tidak digali, tidak akan ada apa-apanya.

“Kami dan perangkat desa telah bekerja untuk memastikan bahwa desa Cilame selalu menjadi tujuan wisata, meskipun masih terbatas. Oleh karena itu, kami berharap keseriusan pemerintah daerah, provinsi, dan pusat untuk menjadikan desa sebagai desa maju yang mandiri tidak hanya sekedar slogan, tetapi menjadi fundamental bagi desa untuk mensejahterakan rakyatnya,” sambut halo

Alo menambahkan untuk menyadari bahwa desa wisata tidak bisa berdiri sendiri. “Tidak bisa begitu saja pembinaan Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan. Jika ingin memajukan masyarakat, semua lini harus bergerak. Terus terang dari aspek pembinaan, dari aspek penunjang jalan masih terbatas,” jelasnya.

Alo mengaku Pendapatan Asli Desa (PADes) dari pariwisata di desanya tergolong wajar, meski tidak disebutkan berapa. Dia sempat koma selama pandemi, tetapi Alo optimis akan ada peningkatan pada 2022.

Ikon Desa Cilame adalah Pamidangan, lapangan tempat pertunjukan seni budaya domba Garut dipasarkan dengan jelas. “Di Pamidangan yang lebarnya 1400 meter
Sebulan sekali ada pameran seni domba Garut dengan peserta dari berbagai daerah. Ekonomi lokal juga bergerak dari sini. Ada pedagang dan tukang parkir. Yang jelas masyarakat langsung merasakan dampak positifnya,” tambah Alo.

Sehubungan dengan hal tersebut, ada pihak yang berpendapat bahwa pariwisata di Kabupaten Bandung tidak menghasilkan PAD, sehingga jika pemerintah harus mengeluarkan anggaran yang besar untuk membangun ruas jalan yang baik tidak akan diimbangi dengan PAD yang diterima. Alo salah paham.

Menurut Alo, pemerintah tidak berorientasi bisnis. “Kalau pemerintah menghitung bisnis yang berorientasi, jangan jadi pemerintah, hanya menjadi UPT Kabupaten Bandung, misalnya. Pemerintah harus memposisikan diri dengan memperhatikan kepentingan masyarakat luas. Walaupun PAD-nya kecil, masyarakat menikmatinya dari berbagai aspek, masyarakat merasa siklus ekonomi, pembangunan akses jalan misalnya perlu dilakukan lebih lanjut karena efek dominonya dirasakan masyarakat luas,” pungkas Alo. ***Sopan

Source: www.dejurnal.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button