Dermaga Sungai Maron Pacitan hancur diterjang banjir - WisataHits
Jawa Timur

Dermaga Sungai Maron Pacitan hancur diterjang banjir

TIMESINDONESIA, PACITAN – Salah satu pilar di objek wisata Sungai Maron, Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur rusak akibat banjir.

Kepala Dusun Maron Agus Priyanto membenarkan kejadian itu bermula saat sungai meluap akibat hujan deras yang mengguyur sejak Rabu (16/11/2022) pagi. Tanah yang tidak stabil di sekitar sungai tidak dapat menahan arus.

“Itu terjadi pada Rabu (16/11/2022) sekitar pukul 12.00 setelah hujan deras pada malam hari disertai banjir bandang. Karena negaranya sangat labil, terpuruk seperti ini,” ujarnya, Minggu (20/11/2022). .

Agus menambahkan Dermaga 2 Sungai Maron sebenarnya dibangun untuk mengurangi membludaknya antrian pengunjung yang membawa perahu menyusuri sungai. Saat ini kerugian ditaksir mencapai Rp 90 juta.

Pier-2-Sungai-Maron-2.jpgTotal kerusakan akibat runtuhnya Dermaga 2 Talud Sungai Maron mencapai Rp 90 juta. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

“Yang jelas fungsinya untuk mengurangi antrean di Dermaga 1 saat pengunjung membludak di akhir pekan, dan tempat parkir juga penuh. Padahal baru 2 tahun dibangun,” jelasnya.

Namun, runtuhnya Dermaga Talud 2 tidak berdampak pada aktivitas wisatawan. Sungai terpantau masih mengalir normal. Petugas terus memberikan update kondisi Sungai Maron melalui pengeras suara.

“Tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah pengunjung yang berwisata ke sini. Saat debit naik, hanya bertahan sebentar dan cepat surut,” kata Agus saat ditemui di lokasi oleh TIMES Indonesia.

Hal itu menjadi risiko bagi warga di sekitar Sungai Maron. Desa Dersono hidup berdampingan dengan potensi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Untuk lokasinya di bawah lereng. Meski keindahan alamnya tak pernah pudar.

“Ini hanya dirancang untuk rekonstruksi. Masalahnya kita juga mengembangkan sektor pariwisata. Kami berharap ke depan segera diperbaiki, pemerintah juga bisa memberikan bantuan,” kata Agus Priyanto.

Pier-2-Sungai-Maron-3.jpgAktivitas wisatawan di objek wisata Sungai Maron tetap ramai dan normal. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

FYI: Kawasan wisata Sungai Maron ini panjangnya kurang lebih 4,5 kilometer. Sungai ini disebut Amazon Pacitan karena menyusurinya memberikan perasaan berada di tengah hutan yang mirip dengan Amazon. Di ujung sungai Anda akan melihat bebatuan khas seperti Phuket di Thailand.

Perjalanan menyusuri sungai memakan biaya Rp 100.000,- Wisatawan bisa menyewa perahu yang tersedia berkapasitas 4 orang. Waktu yang dibutuhkan untuk satu baris sekitar 40-45 menit. Di perjalanan Anda bisa mengabadikan momen indah dengan selfie. Pemandu wisata akan menunggu dengan sabar jika ingin merasakan ayunan perasaan cinta.

Waktu yang tepat untuk berkunjung adalah saat musim kemarau, ditambah lagi airnya jernih, arusnya tidak terlalu kencang, sehingga sangat cocok untuk bersantai.

Meski objek wisata ini menyerupai Amazon, namun letaknya di daerah terpencil. 20 kilometer dari pusat kota Anda harus melintasi jalan sempit, berliku dan menantang dengan kendaraan roda dua atau empat.

Bagi para pecinta alam yang berkunjung ke Kabupaten Pacitan, Sungai Maron merupakan tempat yang cocok dijadikan tujuan wisata untuk mengisi liburan keluarga.

**)

Dapatkan pembaruan informasi terpilih setiap hari dari TIMES Indonesia dengan bergabung di TI Update Telegram Group. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button