Demikian pesan khusus Ridwan Kamil kepada rapat kerja PHRI daerah Jabar di Pangandaran - WisataHits
Jawa Barat

Demikian pesan khusus Ridwan Kamil kepada rapat kerja PHRI daerah Jabar di Pangandaran

Demikian pesan khusus Ridwan Kamil kepada rapat kerja PHRI daerah Jabar di Pangandaran

PANGANDARAN – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi penyelenggaraan Rakerda III PHRI di Jawa Barat.

Sejauh ini, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat terus menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah.

Terutama dalam memajukan ekonomi dan pembangunan di sektor pariwisata. Apalagi dengan resesi global di tahun 2023, ia berharap tetap optimistis dengan semakin meningkatkan promosi destinasi wisata.

“Pesan saya untuk lebih memperkuat konsolidasi organisasi. Dengan semangat adaptasi, karena saat ini cara bepergian orang terus berubah. Besaran anggaran belanja wisatawan juga fluktuatif tergantung situasi,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menyampaikan sambutannya pada pembukaan Raker PHRI Jabar di Hotel Pantai Indah Timur Pangandaran, Rabu, 18 Januari 2023. .

Melalui video conference, Ridwan Kamil mengingatkan agar terus berinovasi dalam pengembangan pariwisata. Lihat apa yang berhasil dan kita perlu belajar lebih banyak.

“Intinya Jawa Barat itu penuh potensi. Dibutuhkan ide-ide inovatif dengan semangat adaptasi. Misalnya, wisata alam terbuka dengan kegiatan atau penyembuhan di masyarakat sekarang ini sangat digemari,” ujarnya.

“Pemerintah Jabar selalu mendukung keberadaan PHRI dengan segala visi dan misinya, karena pariwisata merupakan basis Jabar bersama industri dan pertanian,” lanjut Ridwan Kamil.

Peningkatan ekonomi sektor pariwisata

Sebanyak 27 kabupaten/kota mengikuti Rakerda PHRI Jabar III. Unsur Pemkab Pangandaran yang diwakili Sekda Kuzdiana turut hadir dalam pembukaan tersebut.

Turut hadir Direktur Pangandaran Watch Guntari Dinas Pariwisata, Direktur Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar, Direktur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Arif Syaifuidn serta tamu undangan lainnya.

Sementara itu, Ketua BPD PHRI Jabar Herman Muchtar mengatakan, salah satu pokok bahasan dalam lokakarya daerah PHRI 2023 di Jabar adalah isu peningkatan ekonomi sektor pariwisata pascapandemi Covid-19.

“Kita sudah terkena dampak Covid selama kurang lebih dua setengah tahun dimana para pengusaha hotel dan resto terkapar, sehingga kita memiliki program untuk menyelamatkan, memulihkan dan menormalkan ekonomi pariwisata,” ujarnya.

Menurut Muchtar, fase pemulihan saat ini sudah menuju normalisasi ekonomi, begitu seterusnya pada III. Lokakarya regional secara khusus membahas isu-isu apa yang akan dilakukan untuk tahun 2023 terkait pemulihan.

“Mengapa kami memilih Pangandaran sebagai pusat kegiatan Rakerda? Karena menurut saya Pangandaran satu-satunya destinasi di Jawa Barat yang perlu kita prioritaskan,” ujarnya.

10 tujuan wisata paling populer

Oleh karena itu, menjadikan Pangandaran sebagai salah satu dari 10 besar destinasi wisata di Jawa Barat merupakan kewajiban moral bagi kita semua.

“Tentunya hal itu bisa tercapai tergantung keseriusan pemerintah daerah menjadikan Pangandaran sebagai salah satu destinasi wisata unggulan nasional,” ujarnya.

Menurut Muchtar, setelah tur Bali berakhir kemarin, seharusnya Pangandaran menjadi momen menjaga citra baik di kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Baru saat itulah saya mendapat kesan yang saya dapatkan. Bahwa ternyata wisata pantai ini begitu bersih. Dan banyak sampah berserakan dimana-mana. Kita harus menjaganya di masa depan. Karena yang membedakan Pangandaran adalah pariwisata. Tengok saja PAD Kota Bandung yang bisa mencapai lebih dari 1,1 triliun. Dan Pangandaran harus membuat yang seperti itu juga,” ujarnya.

Berurusan dengan laporan palsu

Ia pun menanggapi hoaks tentang gempa dan tsunami Pangandaran yang dibesar-besarkan seolah mencari sensasi.

“Padahal di Pangandaran tidak ada. Jadi mohon disampaikan informasinya perlu disaring dulu agar tidak merugikan banyak pihak,” kata Muchtar.

Di sisi lain, Sekretaris Daerah Pangandaran Kusdiana mengatakan, masalah dumping di Pangandaran saat musim liburan lebih merupakan masalah teknis.

“Masalahnya, truk sampah kesulitan menjangkau kawasan wisata yang sudah padat dengan kendaraan pengunjung,” ujarnya.

Meski demikian, pihaknya tetap berkomitmen membersihkan pantai dari sampah pengunjung.

“Solusinya menambah shift kerja dinas LHK untuk mengangkut sampah pada tengah malam. Saat pengunjung beristirahat dan menggunakan kendaraan roda tiga atau ATV dengan menambah tempat sampah di beberapa tempat,” lanjut Kusdiana.

pembersih pantai

Sama halnya dengan alat pembersih pantai atau beach cleaning, caranya, menurut Kusdiana, adalah memodifikasi kendaraan agar bisa masuk ke lokasi pantai.

“Kita bisa membeli kendaraan pembersih pantai, tapi perawatannya sulit, maka kita akan membuat dan memodifikasi kendaraan seperti ATV yang bisa membersihkan sampah di pasir pantai atau tempat keramaian,” kata Kusdiana.

Ia juga mengatakan, pariwisata di Pangandaran sudah banyak mengalami perubahan.

Seperti membangun jalan pesisir yang menghubungkan pantai Pangandaran dengan pantai lain dengan pantai Madasari.

“Bupati ingin membangun jalan pesisir yang pengerjaannya akan selesai pada pertengahan Februari 2023. Nanti yang biasanya 1,5 jam perjalanan, bisa 15 menit dari Pantai Pangandaran ke Pantai Batukaras melalui jalur pantai pengunjung,” ujarnya.

Ketua BPC PHRI Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana berharap melalui Rakerda III ini dapat menghidupkan kembali masa keemasan pariwisata Pangandaran yang sempat terpuruk akibat dampak pandemi Covid-19. ***

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button