Debat Kenaikan Harga Pertalite, Menteri ESDM Ajak Konversi ke Motor Listrik - WisataHits
Yogyakarta

Debat Kenaikan Harga Pertalite, Menteri ESDM Ajak Konversi ke Motor Listrik

saluran BEI – Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Arifin Tasrif dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menghadiri parade sepeda motor listrik yang dikerahkan pada KTT G20.

Ini merupakan sepeda motor listrik ketiga setelah acara Energy Transitions Working Group (ETWG) yang digelar di Yogyakarta dan Labuan Bajo.

ETWG ketiga di Bali, lokasi penyelenggaraan acara G20 pada bulan November, dipandang sebagai langkah tepat dalam mengkampanyekan lingkungan yang bersih.

“Terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Gubernur Bali yang telah mencanangkan Bali zero-emission selama beberapa tahun ke depan dan mencanangkan program-program nyata,” kata Arifin.

“Bali dikenal sebagai provinsi pariwisata, perhotelan dan alam, sekarang ditambah dengan udara ramah yang sangat bersih dan sehat.”

Dalam pawai tersebut, Arifin Tasrif mengajak masyarakat Indonesia untuk mengubah kendaraan roda dua dari berbahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan bertenaga listrik.

Arifin mengklaim kendaraan listrik jauh lebih irit dibandingkan bahan bakar yang harganya saat ini sedang naik.

“Hari ini kita bisa tunjukkan kepada masyarakat, mari kita dukung program pengurangan emisi ini,” kata Arifin.

“Kita harus terus membantu Bali menjadi provinsi nol emisi ke depan sehingga dapat merevitalisasi industri pariwisata semaksimal mungkin.”

Arifin mengatakan saat ini setidaknya ada 120 juta sepeda motor di Indonesia. Jika program konversi berjalan dengan baik, akan ada penghematan besar dan lingkungan yang lebih bersih.

“Saat ini ada 120 juta sepeda motor di Indonesia. Beberapa sepeda yang ikut pawai di sini dibuat pada tahun 2004, setelah direkondisi terlihat lebih bagus lagi,” katanya.

“Manfaatnya ada beberapa, yang pertama mengurangi emisi dan hemat bahan bakar. Jika kita menghitung 1 liter bahan bakar per sepeda per hari, kita membakar 800.000 barel minyak.

“Jadi kalau harga minyak saat ini 100 dolar AS per barel, maka kami menghabiskan 80 juta dolar AS atau setara Rp 1,2 triliun hanya untuk bahan bakar.

“Dengan sepeda motor yang tumbuh dari 6 juta menjadi 8 juta unit per tahun, bisa dibayangkan anggaran yang akan dikeluarkan selama 10 tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan mereka.”

Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan program konversi motor listrik ini merupakan implementasi pemanfaatan energi bersih di Provinsi Bali.

Hal itu diatur dalam Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 45 Tahun 2019 yang dikeluarkan di bidang ini oleh Gubernur Provinsi Bali Nomor 48 Tahun 2019.

“Jadi apa yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan G20 terkait transisi energi bersih ini sejalan dengan apa yang dilakukan provinsi Bali, maka saya sangat mendukung kebijakan tersebut,” kata I Wayan Koster.

“Pada 2023, kami berencana untuk meningkatkannya melalui penegakan kebijakan zonasi, serta penyebaran kendaraan listrik untuk kaum muda, sekolah menengah, dan mahasiswa.”

Kebijakan pemanfaatan energi bersih telah dilanjutkan oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan menjadikan Pulau Nusa Penida sebagai implementasi pertama dari program ini. Kawasan wisata lainnya seperti Ubud dan Sanur menyusul kemudian.

Source: www.idxchannel.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button