De Jayagiri Padjadjaran, liburan dengan konsep wisata alam dan edukasi budaya sunda di Bandung Barat
Wartawan TribunJabar melaporkan, Nap Apart
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – De Jayagiri Padjadjaran mengusung konsep wisata alam yang indah dan digagas untuk memperkenalkan budaya Sunda kuno kepada wisatawan.
Hotel ini terletak di Jalan Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Jaraknya dari Alun-alun Lembang Kabupaten Bandung Barat membutuhkan waktu lima menit dengan sepeda motor untuk mencapai lokasi De Jayagiri Pajajaran.
Buka 24/7, wisata alam ini menawarkan nuansa tradisional budaya Sunda dengan keindahan alam hutan pinus yang sejuk.
Tiket masuk hanya Rp 10.000 per orang dengan fasilitas wisata edukasi, masjid, warung kuliner, toilet, bumi perkemahan, outdoor activities, panggung hiburan dan tempat parkir.
Suasana De Jayagiri Pajajaran di Jalan Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (18/12/2022). De Jayagiri Padjadjaran mengusung konsep wisata alam yang indah dan digagas untuk memperkenalkan budaya Sunda kuno kepada wisatawan. (TRIBUNJABAR.ID/NAPPISAH)
Arena bermainnya berupa ATV dengan harga sewa Rp 25.000 per 15 menit, trampolin dan kolam bola dengan harga sewa Rp 10.000 per 15 menit.
Baca Juga: Santa Sea Waterpark, tempat wisata di Sukabumi ini ramai dikunjungi anak sekolah yang sedang berlibur
Pengelola objek wisata De Jayagiri Padjadjaran Deden Heksaputera Sanusi, 43 tahun, mengatakan De Jayagiri Padjadjaran menganut konsep kearifan lokal budaya Sunda, dimulai dari Sunda wiwitan, Sunda Bubun Pajajaran.
“Tempatnya ditengah hutan dengan konsep wisata alam dan tersedia penginapan berbahan kayu, tempat kuliner khas sunda, dapur menggunakan oven kayu bakar dengan nuansa masakan jadul,” ujar Deden saat ditemui Tribunjabar.id di De Jayagiri Padjajaran, Minggu (18/12/2022).
Katanya Jayagiri tempat yang melegenda hingga lagu “Melati dari Jayagiri” dinyanyikan Sam Bimbo.
“Tahun 2000 belum ada yang mengelola, makanya kami coba kembalikan nama besar Jayagiri. Itu menjadi merek fesyen di tahun 90-an karena begitu gemilang,” ujarnya.
Saat lokasi ini dibangun, dia mengaku mendapatkan izin dan bekerja sama dengan Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
“Sejak kami mulai mengelola tempat ini, kami telah membangun jalan, air dan listrik, ada warung warga desa Jayagiri setempat RW 8 dan RW 16. Saya ingin meningkatkan kesejahteraan warga Desa Jayagiri,” ujarnya.
Baca Juga: Wisatawan Wajib Tahu, Hindari Jalur Alternatif Wisata Lembang di Cisarua Saat Liburan Nataru
Ia berharap De Jayagiri Pajajaran dapat menghibur masyarakat dari berbagai latar belakang.
Source: news.google.com
