Daya tarik Museum Tekstil Jakarta Batik jadi pilihan utama - WisataHits
Jawa Tengah

Daya tarik Museum Tekstil Jakarta Batik jadi pilihan utama

pendidikan VIVA – Museum Tekstil adalah sebuah bangunan museum yang bisa ditemukan di kawasan Jakarta, tepatnya di Jakarta Barat. Museum yang dikunjungi anggota NCT Dream tahun 2019 ini memiliki dua gedung pameran utama yang terdiri dari Gedung Pameran Permanen dan Gedung Pameran Sementara.

Museum Tekstil memiliki visi sebagai lembaga yang akan menjadi pusat pelestarian budaya, media kegiatan ilmiah, seni budaya, penunjang pendidikan, dan media informasi, serta sebagai rekreasi pendidikan. Sedangkan tujuan dibangunnya museum ini adalah untuk melestarikan budaya tekstil tanah air.

Selain itu juga berfungsi sebagai tempat penelitian dan penyajian informasi kepada masyarakat untuk kepentingan masyarakat luas. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ulasan lengkap Museum Tekstil yang dirangkum VIVA dari berbagai sumber.

Sejarah Museum Tekstil

Museum Tekstil Jakarta.

Museum Tekstil Jakarta.

Foto:

Secara historis, museum yang kini dijadikan museum ini pada awalnya merupakan rumah pribadi seorang warga keturunan Prancis yang telah hidup sejak abad ke-19. Namun, gedung ini kemudian dijual kepada seorang anggota konsulat Turki bernama Abdul Aziz Al Musawi Al Katiri. Setelah pembelian, bangunan itu dijual kembali beberapa waktu kemudian.

Hingga akhirnya, sesaat sebelum kemerdekaan Indonesia tahun 1945, kepemilikan berubah menjadi markas Front Keamanan Rakyat (BKR). Setelah kemerdekaan, pada tahun berikutnya gedung ini berganti fungsi sebagai gedung kantor Kementerian Sosial dan sebagai asrama staf. Pada tahun 1975 gedung ini diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta.

Kemudian Pemprov DKI mengubahnya menjadi museum tekstil yang diresmikan pada 28 Juni 1976 oleh Ibu Tien Suharto. Kemudian pada tahun 1985, seiring dengan bertambahnya koleksi museum, dibangun dua gedung tambahan. Bangunan tersebut telah digunakan sebagai ruang perawatan, ruang penyimpanan koleksi, pengenalan Wastra, auditorium, kantor dan perpustakaan.

Kemudian, pada tanggal 2 Oktober 2010, setelah menjadikan batik sebagai warisan manusia untuk budaya lisan dan budaya takbenda, diresmikan Galeri Batik Indonesia di Museum Tekstil bekerjasama dengan Yayasan Batik Indonesia, menghadirkan koleksi batik dari seluruh nusantara.

Isi Museum Tekstil

Museum Tekstil Jakarta.

Museum Tekstil Jakarta.

Foto:

Terletak di barat Jakarta, museum ini merupakan museum tekstil terbesar di Indonesia. Jadi pastinya memiliki koleksi yang sangat banyak dan diperkirakan mencapai 1.000 koleksi. Keunikan tempat ini terletak pada koleksinya yang sebagian besar merupakan koleksi tradisional Indonesia.

Setiap koleksi tekstil yang terdapat di museum ini terbagi menjadi empat bagian utama yang terdiri dari koleksi kain tenun, koleksi kain batik, koleksi perlengkapan dan koleksi campuran. Setiap pengunjung dapat melihat berbagai jenis kain batik dari pola geometris sederhana hingga motif kompleks dari Yogyakarta, Pekalongan, Madura, Solo, Cirebon, Palembang dan Riau.

Di tempat ini, Anda juga bisa melihat Bendera Keraton Cirebon yang menjadi pameran pilihan karena memiliki usia paling tua di antara koleksi lainnya. Bendera ini terbuat dari bahan katun dengan tulisan tie-dye dan dihiasi dengan kaligrafi Arab. Bendera tabular ini konon merupakan peninggalan sejarah keramat di Keraton Cirebon.

1. Taman warna alami

Museum ini tidak hanya menampilkan koleksi tekstil, tetapi juga memiliki taman di halaman belakangnya yang disebut Taman Mewarnai Alam. Taman seluas 2.000 meter persegi ini banyak ditumbuhi pepohonan rindang dan sering digunakan sebagai bahan baku cat alam.

Tentunya penanaman berbagai jenis pohon yang terdapat di objek wisata ini memiliki tujuan. Yakni, mengedukasi dan memahami masyarakat tentang jenis-jenis pohon yang dapat digunakan sebagai bahan baku pewarna alam.

2. Bengkel Batik

Selain mengagumi koleksi yang dipamerkan, kegiatan lain seperti membatik juga bisa dilakukan di museum ini. Workshop membatik ini biasanya akan berlangsung dalam rangka open house. Biasanya kegiatan membatik ini berlangsung di sebuah pendopo di halaman belakang Museum Tekstil. Semua bahan bangunan untuk paviliun adalah kayu yang dicat warna coklat tua.

Angin sepoi-sepoi yang sejuk dan suasana yang tenang dapat membuat aktivitas tie-dye lebih tenang dan fokus. Untuk mengikuti seminar ini, pengunjung harus membayar tiket masuk sekitar Rp 40.000. Hal menarik lainnya dari museum ini adalah hasil karya kita bisa dibawa pulang setelah mengikuti kegiatan membatik.

3. Perpustakaan

Untuk memperkaya pemahaman para pengunjung, di museum ini juga terdapat perpustakaan yang dapat menjadi tempat untuk menimba ilmu dan informasi tentang dunia tekstil.

Alamat, jam buka, dan tiket masuk Museum Tekstil

Kain Ulos Tumtuman di Museum Tekstil, Jakarta.

Kain Ulos Tumtuman di Museum Tekstil, Jakarta.

Museum Tekstil terletak di Jalan KS Tubun, Kota Bambu Selatan No. 4, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Museum tutup pada hari Senin dan buka dari Selasa hingga Minggu dari pukul 9 pagi hingga 4 sore WIB. Untuk masuk ke museum, pengunjung hanya perlu membayar Rp 5.000 untuk dewasa, Rp 3.000 untuk pelajar, dan Rp 2.000 untuk anak-anak.

Transportasi ke Museum Tekstil

Kerajinan Kartu Indonesia di Museum Tekstil, Jakarta

Kerajinan Kartu Indonesia di Museum Tekstil, Jakarta

Untuk mencapai museum ini, Anda dapat menggunakan transportasi umum seperti Transjakarta, Angkutan Umum dan KRL Commuter Line yang melintasi Jakarta. Jika menggunakan angkot, Anda bisa naik angkot menuju Tanah Abang sampai depan museum.

Kalau naik Transjakarta bisa ambil arah Grogol lalu turun di Slipi dan naik angkot M09 biru menuju pasar Kebayoran-Tanah Abang dan berhenti tepat di depan museum. Jika Anda naik KRL, Anda bisa turun di stasiun Tanah Abang lalu berjalan melintasi jembatan menuju museum.

Source: www.viva.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button