Dapatkan sekilas pesona Kebaya di jalanan Shanghai - WisataHits
Yogyakarta

Dapatkan sekilas pesona Kebaya di jalanan Shanghai

Beijing, MISTAR.ID

kutipan gpswisataindonesia, Kebaya adalah jenis pakaian yang dikenakan oleh wanita Jawa, khususnya di kalangan budaya Yogyakarta dan Surakarta, Jawa Tengah. Biasanya disertai dengan kain kemben dan tapih pinjung dengan menginap. Pakaian kebaya dikenakan oleh wanita bangsawan dan masyarakat umum baik sebagai pakaian sehari-hari maupun pakaian upacara.

Dikenal sebagai pakaian luar dengan bagian depan terbuka yang khas, kebaya secara tradisional dibuat dari kain ringan seperti brokat, katun, kasa, renda, atau voile, dan terkadang dihiasi dengan bordir.

Bagian depan diamankan dengan kancing, pin atau bros. Sepasang atau bagian bawah kebaya biasa disebut dengan sarung, kemben, atau sehelai kain panjang yang dililitkan di pinggang. Ada yang terbuat dari bahan tie dye, tenun ikat, songket, atau kain tenun.

Baca Juga: Indonesia Bicara di G20, Upaya Lestarikan Keanekaragaman Budaya yang Berkelanjutan

Di Indonesia, kebaya secara resmi diakui sebagai pakaian nasional dan juga sebagai ikon mode. Padahal penggunaan kebaya hanya dikenakan secara rutin oleh masyarakat Jawa, Sunda dan Bali.

Nah, kebaya Indonesia yang sangat menawan ini semakin terkenal di berbagai negara, tetapi untuk membuatnya lebih populer, perlu diakui oleh dunia. Dimainkan oleh beberapa perempuan Indonesia di Shanghai, China, mereka turun ke jalan untuk mempromosikan program Kebaya Goes to UNESCO.

Para wanita di bawah koordinasi Dharma Wanita Persatuan (DWP) KJRI Shanghai itu berjalan-jalan di kawasan kota tua Shanghai Film Park dengan berbagai kebaya.

Baca Juga: Roemah Kebaya Perkenalkan Koleksi Talavera di Paris Fashion Show

“Kebaya merupakan identitas Indonesia yang harus kita jaga,” kata Kepala DWP KJRI Shanghai, Tia Kurnia, dalam keterangan tertulis di Beijing, Sabtu (22/9/22).

Dengan gerakan Kebaya Goes to UNESCO, ia berharap Kebaya bisa menjadi warisan budaya Indonesia ke dunia.

“Kami semua di sini dan ibu-ibu DWP KJRI Shanghai sangat bangga mempersembahkan berbagai jenis kebaya. Salah satu kebaya yang saya kenakan kali ini adalah kebaya Peranakan,” imbuh Tia.

Baca Juga: Kampanye Kebaya Masuk UNESCO

Para wanita sengaja memilih kota tua karena selain menjadi ikon Shanghai Film Park, juga merupakan objek wisata yang sering dijadikan lokasi film-film China berbagai genre.

Mereka tidak hanya mengelilingi jalan-jalan kota tua, tetapi juga mengadakan pemotretan, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat lokal dan turis.

Program Kebaya Goes to UNESCO akan dirayakan serentak baik di Indonesia maupun di luar negeri pada tahun 2022 untuk meningkatkan pemahaman dunia tentang Kebaya dan menambahkannya sebagai salah satu warisan budaya takbenda Indonesia seperti batik, angklung dan pencak silat.

Konjen RI di Shanghai, Deny Kurnia, menyambut baik kegiatan perempuan di kota terkaya di China itu.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya diplomasi multi cabang Indonesia di Shanghai yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas Indonesia. ”

“Pameran produk budaya Indonesia di Shanghai berjalan seiring dengan promosi produk komersial, yang diharapkan dapat mendorong lebih banyak perdagangan, investasi dan pariwisata dari China ke Indonesia di masa depan,” kata Konjen. (antara/rri/hm02)

Seperti ini:

Seperti Memuat…

Source: www.mistar.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button