Danau Ranu Grati, keindahannya diwarnai oleh eceng gondok, sayang! - WisataHits
Jawa Timur

Danau Ranu Grati, keindahannya diwarnai oleh eceng gondok, sayang!

komunitas detikTravel

Pasuruan memiliki Danau Ranu Grati yang sebenarnya indah namun sayang keindahannya tertutup oleh rerumputan eceng gondok. Ups!

Pagi ini, hari Sabtu saat libur kantor, saya dan teman menyempatkan diri untuk mengunjungi Danau Ranu Grati. Niat awal kami hanya mampir sebentar ke lokasi danau sebelum melanjutkan aktivitas lainnya.

Jadi sesampainya di area danau, kami langsung menuju sisi timur pintu utama yang dibiarkan terbuka tanpa pagar. Kami menyusuri saluran irigasi hingga tiba di tepi Danau Ranu Grati dan kemudian berfoto selfie dengan latar belakang danau.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Ranu Grati, sebuah danau alami di kaki Gunung Bromo, bisa menjadi tujuan akhir pekan. Letaknya persis di sebelah timur Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur atau di Kecamatan Grati.

Danau ini menawarkan pemandangan yang indah, terutama saat matahari terbenam. Mengaksesnya cukup mudah. Jaraknya hanya sekitar satu setengah kilometer dari pintu tol Grati ruas Pasuruan-Probolinggo, atau dua kilometer dari jalur Surabaya-Banyuwangi.

Pengunjung tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam karena harga tiket tempat wisata yang dikelola pemerintah ini Rp 2.500 per orang. Slamet, seorang warga setempat, mengatakan sore hari adalah waktu paling populer bagi pengunjung untuk menikmati matahari terbenam.

Posisi matahari mulai miring ke barat, memantulkan cahaya keemasan di permukaan danau. “Pagi atau sore tidak apa-apa. Saat langit malam terlihat keemasan, itu lebih eksotis,” katanya.

Secara geografis, Ranu Grati terbagi menjadi tiga desa, Grati Tunon dan Ranu Klindungan, serta pintu masuk utama dan desa Sumberdawesari. Ketiganya berada di Kecamatan Grati. Danau ini disebut-sebut sebagai danau di dataran rendah Jawa Timur.

Ranu Grati adalah danau alami yang terbentuk dari aktivitas gunung berapi. Bentuknya menyerupai corong dengan dasar danau yang dalam dan mengandung endapan mineral sebagai bukti bahwa Ranu Grati semakin mengukuhkan statusnya sebagai danau vulkanik.

Selain rekreasi, danau ini juga banyak digunakan untuk keperluan irigasi. Sebagai tempat rekreasi banyak fasilitas yang bisa digunakan antara lain becak air atau sepeda air bahkan perahu untuk menjelajahi kawasan danau.

Beberapa anjungan terapung di tepi danau juga bisa menjadi pilihan untuk bersantai sambil memancing. Pengunjung photoholic juga tidak perlu khawatir. Pemerintah Kabupaten Pasuruan menawarkan banyak spot selfie dengan latar belakang Pegunungan Bromo Tengger.

Setelah mengambil beberapa foto, kami duduk santai sejenak dan mengamati hamparan danau yang luasnya kurang lebih 1.085 hektar. Dari cakrawala, saya melihat ke permukaan danau terdekat dan melihat eceng gondok tumbuh liar di ekosistem danau.

Eceng gondok merupakan tumbuhan gulma yang dapat dengan cepat menyebar ke tepi danau dan berpotensi sebagai hama yang dapat mencemari ekosistem perairan danau. Pertumbuhan eceng gondok secara liar tentu saja menjadi perhatian khusus pemerintah daerah karena pengembangan eceng gondok liar dianggap bermasalah bagi kebersihan Danau Ranu Grati.

Di sisi lain, air danau juga digunakan untuk irigasi masyarakat sekitar, terutama sawah dan perkebunan. Dilema di sini adalah adanya dua kepentingan yang saling bertentangan antara kepentingan wisata air dan kebutuhan irigasi masyarakat sekitar, yang satu menyebabkan pencemaran air sedangkan yang lain membutuhkan air bersih.

Tak terasa waktu merangkak hampir menit ke-30, kami langsung berjalan menjauh dari lokasi untuk duduk-duduk di pintu masuk utama kawasan wisata tepi danau. Kami tidak berniat untuk masuk ke dalam objek wisata dan hanya mengambil beberapa foto bidadari dari depan pintu masuk utama.

Setelah memamerkan beberapa gaya, kami bergegas ke tujuan berikutnya. Sambil mengayuh sepeda, saya berbisik, “Memang tingkat pencemaran hanya terjadi di beberapa daerah di sekitar tepi danau, sementara pencemaran belum terjadi di beberapa lokasi lain.

Namun apakah harus menunggu seluruh kawasan danau tercemar eceng gondok sebelum melakukan upaya penyelamatan ekosistem perairan danau?

Sudahlah, saya menginterupsi pikiran tersebut sejenak untuk memfokuskan kembali roda sepeda saya agar tetap berada di jalur yang aman dan benar.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button