Dalam perjalanan menuju kampung wisata edukasi, para siswa memberikan pelatihan kepada warga Ondomohen kota Surabaya
SURYA.CO.ID, SURABAYA – Ondomohen Oasis Village kini semakin percaya diri menjadi desa wisata edukasi setelah mendapat ilmu baru dari mahasiswa Hotel and Tourism Industry (HTB) Universitas Ciputra (UC).
Tak kurang dari 14 mahasiswa UC datang mengajak warga kampung yang terletak di RT 8 RW 7 Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya ini untuk memaksimalkan platform digital sebagai wadah mempromosikan produk warga.
Wakil RT 08 Yuwono mengaku merasa terbantu dengan kehadiran mahasiswa yang membawa pemahaman baru tentang digital marketing dan panduan cara kerja.
“Pemahaman ini sangat penting agar produk kami semakin dikenal dan dicintai masyarakat,” kata Yuwono kepada SURYA.co.id, Senin (19/12/2022).
Baca Juga: Kelurahan Ondomohen Oasis Kota Surabaya konsisten menggeluti urban farming dan budidaya ikan
Diakui Yuwono, meski warga desa sudah sukses bercocok tanam di perkotaan, mereka sudah menggunakan media hidroponik, tasalampot (tanaman sayur dalam pot) dan tabulampot (tanaman buah dalam pot). Namun hasilnya tidak banyak karena keterbatasan lahan.
“Karena hasilnya tidak seberapa, kami fokus untuk mendewasakan diri menjadi desa wisata edukasi saja,” ujarnya.
Jadi, mahasiswa UC mengajarkan warga Kampung Oasis Ondomohen cara mengambil foto sebelum memposting produk di Instagram.
Baca juga: Persikabo 1973 Vs Persik Kediri, Pelatih Divaldo Alves: Mentalitas Pemain Macan Putih Sangat Bagus
Baca Juga: Dinas Kesehatan Buka Pos Vaksinasi Covid-19 di Kawasan Wisata Kabupaten Mojokerto
Salah satu mahasiswa UC, Annette Gabriella mengatakan bahwa media sosial merupakan salah satu media periklanan yang paling efektif karena dapat dijangkau oleh banyak orang.
“Instagram dan Tiktok bisa menarik perhatian banyak orang. Itu sebabnya kami melatih warga cara mengambil foto produk yang baik. Apa sudutnya? Bagaimana pencahayaan foto yang baik? Memperhatikan kombinasi warna background dan produk,” jelasnya.
Selain itu, warga akan diajari cara memasarkan produk melalui marketplace, membuat konten IG melalui Canva, membuat e-brosur dan e-banner, serta menjadi tour guide berbahasa Inggris dasar.
“Warga harus bisa berbahasa Inggris dasar. Karena kemarin, saat ada profesor dari Jepang yang berkunjung, mereka dibantu penerjemah untuk berkomunikasi,” jelasnya.
“Karena ketika tamu asing ini datang ke Ondomohen, meski hanya disambut tapi akan terasa lebih akrab,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Kampung Oasis Ondomohen Adi Chandra berharap Kampung Oasis Ondomohen lebih siap dengan berbagai sajian bagi pengunjung.
“Kalau bisa, warga akan mulai menyiapkan paket untuk pengunjung berupa kursus-kursus pertanian perkotaan yang dibarengi dengan praktik. Mulai dari berkebun, tanam, hingga nanti mereka pulang dan membawa bibit yang sudah disiapkan warga,” ujarnya.
“Jadi harapannya adalah terciptanya swasembada pangan melalui pendidikan untuk menciptakan perekonomian yang berkelanjutan bagi warga desa Oase Ondomohen,” pungkasnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI BERITA GOOGLE LAINNYA
Source: news.google.com