Cuaca ekstrim di Bogor: 4 tewas, 6 hilang - WisataHits
Jawa Barat

Cuaca ekstrim di Bogor: 4 tewas, 6 hilang

Cuaca ekstrim di Bogor: 4 tewas, 6 hilang

Kamis, 13 Oktober 2022 13:11 Wartawan: Rasyid Ali

Cuaca ekstrim di Bogor: 4 tewas, 6 hilang
Pencarian korban longsor di Bogor. © 2022 Merdeka.com/rasyid ali

Merdeka.com – Cuaca ekstrem di wilayah Bogor telah merenggut nyawa sedikitnya empat orang. Akibat tertimbun longsor atau tersapu air banjir dalam dua hari terakhir. Dari empat korban tewas, satu orang ditemukan tewas tertimbun longsor dan tiga lainnya hanyut terbawa banjir. Selain itu, ada enam orang lainnya yang belum ditemukan keberadaannya.

Hingga berita ini ditulis, enam korban yang belum ditemukan merupakan mahasiswa IPB yang tersapu banjir di Jalan Dadali, Kota Bogor, Selasa (11/10).

Artikel media taboola

Kemudian seorang siswa SMP asal Depok tersapu banjir pada Rabu (12/10) di kawasan wisata Curug Kembar, Puncak Cisarua, Kabupaten Bogor.

Dan empat orang masih tertimbun longsor di Gang Barjo, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, yang saat ini masih dalam pencarian pada Kamis (13/10).

2 dari 4 halaman

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem di Bogor akan terjadi hingga 15 Oktober 2022. Hal ini didasarkan pada analisis dinamika atmosfer di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di Jawa Barat.

Indra Gustari, Kepala Stasiun Klimatologos Jawa Barat, menjelaskan kondisi atmosfer Indonesia secara signifikan meningkatkan potensi terjadinya cuaca ekstrem. Menurutnya, ada pola siklon yang membentuk tikungan angin, serta kecepatan angin yang melambat yang dapat meningkatkan aktivitas konveksi dan pertumbuhan awan hujan.

Selain itu, ada fenomena gelombang atmosfer seperti Madden Julian Oscillation (MJO), yang berinteraksi dengan Gelombang Rossby khatulistiwa dan Gelombang Kelvin.

Secara tidak langsung, fenomena ini akan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di Indonesia, termasuk Jawa Barat, dalam beberapa hari ke depan.

“BMKG memprakirakan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada 9-15 Oktober 2022,” kata Indra.

3 dari 4 halaman

Menteri Sosial Tri Rismaharini memerintahkan pemerintah daerah dan Basarnas untuk segera melakukan penilaian terhadap berbagai bencana alam yang terjadi di Bogor akhir-akhir ini sebagai langkah penyelamatan agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Risma menyempatkan diri berkunjung untuk melihat kondisi lokasi longsor di Gang Barjo, Desa Bogor Tengah, Kota Bogor pada Rabu (12/10) malam. Menurutnya, sebagian besar warga harus dievakuasi karena kondisi tanah di sana yang tidak stabil.

“Nanti penilaian SAR. Jangan biarkan ada korban lagi. Penilaian karena kondisi masih labil untuk membawa mereka semua ke tempat yang aman,” tegas Risma.

Gang Barjo merupakan kawasan pemukiman padat penduduk. “Risiko. Itu kondisi dengan kontur tanah yang tidak stabil, bebannya juga terlalu berat. Karena sangat padat, kemiringannya sangat tinggi (curam),” kata Risma.

4 dari 4 halaman

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim berharap asesmen yang dilakukan Basarnas, Tagana, BPBD, pemadam kebakaran dan relawan dapat dilakukan dengan cepat. Pasalnya, sebagian besar lokasi bencana di Kota Bogor berada di kawasan padat penduduk yang sulit dijangkau alat berat.

Dedie juga berharap cuaca kembali membaik untuk mempercepat proses evakuasi korban longsor dan semacamnya. Jika cuaca ekstrem terus berlanjut, Kota Bogor akan kewalahan. “Bayangkan, baru kemarin pukul 15.30 WIB, ada genangan air dimana-mana. Sepertinya cukup sulit untuk kita atasi,” kata Dedie.

Dedi mengatakan, sejak Juli 2022, lebih dari 500 keluarga (KK) terkena dampak langsung kondisi cuaca ekstrem, selain kerusakan infrastruktur sedang dan berat.

[rnd]

Source: www.merdeka.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button