Covid-19 di Jogja Meningkat, Bagaimana Nasib Hotel Saat Liburan Akhir Tahun?
Harianjogja.com, JOGJA–DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY optimistis tren peningkatan kasus COVID-19 belakangan ini tidak akan mempengaruhi tingkat pemesanan hotel di daerah pada libur panjang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
“Sampai saat ini, tidak ada dampak penolakan atau pembatalan reservasi hotel. Bisa dikatakan peningkatan kasus ini tidak akan mengurangi pemesanan untuk liburan akhir tahun,” kata Ketua DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Kamis (10/11/2022).
Sejauh ini rata-rata reservasi hotel di DIY untuk liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 sekitar 80 persen untuk hotel non bintang dan sekitar 75 persen untuk hotel berbintang. Pemesanan diperkirakan akan terus meningkat menjelang akhir tahun.
Hotel-hotel di DIY bagian tengah dan utara memiliki pemesanan tertinggi, diikuti oleh selatan, barat dan timur. “Saat ini reservasi hotel di DIY bagian barat sebenarnya lebih baik daripada bagian timur. Ini karena sudah beroperasinya YIA (bandara),” ujarnya.
Meski begitu, kata Deddy, PHRI DIY akan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19.
“Kami mengimbau kepada seluruh hotel dan restoran untuk memperketat penerapan protokol kesehatan agar perekonomian tetap berjalan,” ujarnya.
Ia mengatakan, pandemi yang berlangsung selama dua tahun ini telah mengajarkan para pelaku ekonomi, khususnya hotel dan restoran, untuk menerapkan protokol kesehatan.
BACA JUGA: Trayek Baru Trans Jogja Klaim Ada Jalur Bus Terbengkalai, PT JTT Diminta Hormati Kesepakatan
“Ekonomi harus jalan, kesehatan juga harus jalan, karena kita tidak mau kolaps lagi karena pandemi. Pelaku ekonomi tidak boleh meremehkan peningkatan kasus, tetapi juga harus menjaga perekonomian tetap berjalan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya tak memungkiri kasus COVID-19 meningkat namun masih terkendali.
“Kalau dilihat grafik, pendakian itu masih di lembah, belum di lereng. Peningkatan kasus masih terkendali. Oleh karena itu, protokol kesehatan perlu lebih diintensifkan. Minimal pakai masker,” ujarnya.
Pemerintah Kota Yogyakarta, lanjutnya, juga sedang melakukan komunikasi dengan sejumlah instansi terkait untuk mencegah potensi kasus meningkat saat libur akhir tahun.
“Kami masih mengoordinasikan upaya pengendalian yang tepat, khususnya di tempat-tempat wisata. Jika masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat, saya yakin kasus ini akan tetap terkendali,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, temuan kasus pada pekan ke-44 atau sejak 30 Oktober hingga 5 November tercatat 210 kasus baru dengan 127 pasien sembuh, dan Kota Yogyakarta berada pada zona kuning atau low zone. mempertaruhkan.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: Antara
Source: news.google.com