Coba Nasi Penggel, kuliner khas Kebumen yang legendaris - WisataHits
Jawa Tengah

Coba Nasi Penggel, kuliner khas Kebumen yang legendaris

Coba Nasi Penggel, kuliner khas Kebumen yang legendaris

Coba Nasi Penggel, kuliner khas Kebumen yang legendaris
menjadi nasi gel. ©jatengprov.go.id

Merdeka.com – Sekilas, kawasan Kebumen merupakan kawasan kecil di bagian selatan Jawa Tengah. Wilayahnya diapit oleh Kabupaten Banyumas di sebelah barat, Kabupaten Purworejo di sebelah timur dan Banjarnegara di sebelah utara. Sedangkan bagian selatan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dimana ombaknya sangat ganas.

Namun, Kebumen merupakan daerah dengan potensi wisata yang tinggi, yang juga memiliki keragaman kulinernya. Salah satu kuliner khas Kebumen adalah Nasi Penggel.

Artikel media taboola

Hidangan ini disebut “Nasi Penggel” karena bentuknya yang bulat seperti bola pingpong. Karena ukurannya yang kecil, pembeli biasanya memakan 8-15 bola nasi dalam satu porsi. Nasi ini biasanya disajikan dengan sayuran dan lauk pauk.

Berikut ini lebih lanjut:

2 dari 5 halaman

Sarapan legendaris dari Kebumen

nasi kental

©wikipedia.org

Salah satu penjual Nasi Penggel di Kebumen adalah Pak Melan. Nasi Penggel oleh Pak Melan paling legendaris di Kebumen. Tak heran jika tribun selalu penuh. Buka jam 5.30 pagi, jam 8 pagi booth sudah habis terjual. Di boothnya, Pak Melan mengajak pembelinya untuk mengambil bola nasi sebanyak yang mereka mau.

Bola-bola nasi yang sudah diberi jeli ditempatkan dalam keranjang yang disusun berlapis-lapis. Setiap lapisan dipisahkan oleh selembar daun pisang. Setelah itu nasi yang diambil oleh pembeli diserahkan kepada Pak Melan kemudian dituang sayur dan lauk pauknya.

3 dari 5 halaman

Sayur dan lauk pauk dari nasi penggel

nasi kental

©wikipedia.org

Sayuran yang dituangkan ke dalam Nasi Penggel sendiri adalah lodeh santan gurih sederhana yang dicampur dengan nangka muda, daun singkong, tempe, tahu, dan melinjo.

Sedangkan lauk nasi penggel adalah kulit dan jeroan sapi seperti babat, iso, kikil, tetelan, jantung, ginjal, paru-paru dan sejenisnya. Bagi yang menginginkan variasi selain daging, bisa juga ditambahkan tempe mendoan. Nikmatnya semakin lengkap jika ditemani segelas teh hangat.

“Untuk daging sapi, harganya akan mahal. Nanti beli beberapa. Jadi gampang, yang penting bisa menyenangkan semua orang,” kata Pak Melan, dikutip dari Jatengprov.go.id.

4 dari 5 halaman

Resep terbuka dapat diajarkan kepada siapa saja

nasi kental

©jatengprov.go.id

Pak Melan adalah generasi ketiga penjual Nasi Penggel. Ia mewarisi resep asli Nasi Penggel langsung dari kakeknya, Mbah Darnuji, dan kemudian diturunkan kepada ibunya, Biyung Marwiyah.

Dari keturunan Marwiyah, hanya Pak Melan yang mampu membuat Nasi Penggel. Meski merupakan warisan keluarga, Pak Melan mengatakan resepnya bisa diajarkan kepada siapa saja yang ingin berjualan nasi penggel.

“Dulu saya menyia-nyiakannya dengan berjualan nasi penggel dengan menyeret-nyeret pasar Tumenggungan di Kebumen. Karena sudah tua, makanya hanya dijual di Tembana, itu saja yang terdekat,” kata Melan.

5 dari 5 halaman

Tidak berlebihan

nasi kental

©wikipedia.org

Setiap hari Pak Melan membagikan 15-20 kg beras. Nasi Gel Pincuk lengkap dengan sayur dan pelengkap Tempe Mendoan serta teh panas dijual dengan harga Rp 13.000.

Melalui penjualan tersebut, Pak Melan bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan. Setidaknya dia punya cukup uang untuk memasak dapur dan menyekolahkan ketiga anaknya. Bahkan jika hanya buka selama lima hari dan hanya di pagi hari.

“Keberuntungannya sudah cukup. Jangan terlalu “ilahi”. Terlalu banyak tidak baik. Saya bisa punya cukup waktu untuk istirahat, cukup dengan keluarga saya,” kata Pak Melan kepada Merdeka.com dari Jawa Tengah, Selasa (8/9).

[shr]

Source: www.merdeka.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button