CJIBF 2022 menawarkan 80 peluang investasi - WisataHits
Jawa Tengah

CJIBF 2022 menawarkan 80 peluang investasi

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan kembali menjadi tuan rumah Forum Bisnis Investasi Jawa Tengah (CJIBF) pada 2022. Di bawah slogan Industri Agri untuk Pertumbuhan Hijau Pembangunan Ekonomi BerkelanjutanPertemuan investor menawarkan 80 peluang investasi dari bidang pertanian, energi, industri, infrastruktur, pertanian, real estate dan pariwisata.

Diselenggarakan oleh hibrida, CJIBF 2022 akan diselenggarakan pada 9-10 November di Gumaya Tower Hotel Semarang. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Investasi RI/BKPM Bahlil Lahadalia diperkirakan akan hadir. Selain itu, hadir pula Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti.

Ratna Kawuri, Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), mengatakan masalah tersebut mencerminkan kondisi global di mana kebutuhan pangan dan energi hijau berkelanjutan semakin mendesak. Selain itu, Jawa Tengah merupakan penghasil pangan dan penyangga kebutuhan pangan nasional.

“Jawa Tengah mendominasi industri tekstil, pakaian dan alas kaki. Dengan kondisi global perang dagang, Perang Rusia dengan Ukraina berdampak besar pada aspek ketersediaan pangan dan energi. Jadi itulah yang kami inginkan kembali ke alampenjaga kedua keberlanjutan (Keberlanjutan) Lingkungan. Di sisi lain, kita juga ingin menjaga kedaulatan pangan,” ujarnya, Selasa sore (11 Januari 2022).

Ratna menambahkan, CJIBF 2022 merupakan ajang yang tepat bagi calon investor yang akan menanamkan modalnya di Jawa Tengah. Karena tidak hanya pelaku ekonomi yang ikut dalam pertemuan tersebut, tetapi juga pemerintah sebagai otoritas pengatur.

Ratna mengatakan Forum Bisnis Investasi Jateng telah diselenggarakan sebanyak 18 kali. Ratusan investasi dilakukan dari acara ini, baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Data sejak 2016 menunjukkan ada sekitar 400 minat investasi. Sekitar 25-30 persen di antaranya direalisasikan sebagai investasi.

Ratna menjelaskan, pihaknya selalu memantau peluang investasi calon investor. Calon investor selalu didukung dan dipantau melalui Satgas Investasi.

“Pertimbangan dari calon investor biasanya terkait dengan kesesuaian properti dan kelayakan finansial pada akhirnya mengingat besarnya dampak pandemi sehingga pengembangan bisnis menjadi tertunda,” pungkas Ratna. (Pd/Ul, Diskominfo Jawa Tengah)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button