Cita-cita makam Ulama di Solo, peserta Porseni NU belum lengkap rasanya jika belum berziarah - WisataHits
Jawa Tengah

Cita-cita makam Ulama di Solo, peserta Porseni NU belum lengkap rasanya jika belum berziarah

Cita-cita makam Ulama di Solo, peserta Porseni NU belum lengkap rasanya jika belum berziarah

Solo, NU Online Jawa Tengah
Kota Solo dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak tujuan wisata seperti Kompleks Keraton Surakarta, Taman Balekambang, Taman Sriwedari dan lain sebagainya. Ini termasuk wisata religi, seperti Masjid Raya dan Masjid Agung Sheikh Zayed.

Selain itu, ada juga Makam Ulama yang sering dijadikan tujuan para peziarah. Berkaitan dengan hal tersebut, tidak lengkap rasanya para peserta Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Nahdlatul Ulama (NU) di Solo 2023 jika tidak menyempatkan diri untuk berziarah ke Makam Ulama.

Ziarah ke makam para ulama dan Waliyullah tidak hanya untuk memperingati kematian, tetapi juga untuk meneladani akhlak baik mereka semasa hidupnya.

“Ziarah bisa menjadi penyegaran bagi jiwa. Barangkali pikiran yang lelah akan segar kembali sebelum atau sesudah mengikuti suatu pertandingan,” kata Ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Cabang Kota Surakarta, Ajie Najmuddin, Selasa (17/1/2023).

Ditambahkannya, bagi para santri yang sedang naik haji, juga bagi Wasilah Ngalap atas restu para ulama. Menurut Ajie yang juga redaktur NU Online Jateng ini, ada beberapa lokasi makam ulama yang berada di dekat tempat lomba dan akomodasi peserta Porseni NU.


Makam kyai di Makam Langenharjo, Sukoharjo (Foto: Dok)

1. Kompleks Makam (Perbatasan Solo Kartasura)

Ada beberapa makam yang bisa dikunjungi di situs ini, diantaranya Kompleks Makam Saripan. Kemudian makam Kiai Idris (Karir Pesantren Jamsaren dan Mambaul Ulum Surakarta) yang merupakan guru Kiai NU. Kemudian, tak jauh dari makam Kiai Idris terdapat makam Kiai Ahmad Siradj, kakek buyut Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama RI H Yaqut Cholil Qoumas. Selain ulama tersebut, tentunya masih banyak makam ulama yang dimakamkan di Makamhaji.

2. Kompleks Masjid Riyadh dan Gabudan (Pasar Kliwon Solo)

Di sebelah barat Masjid Riyadh terdapat tiga makam keturunan Muallif (penulis) Kitab Kelahiran Simtuddular Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi, yaitu makam Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi, dan diapit oleh dua makam lainnya ; Habib Anis bin Alwi al-Habsyi dan Habib Ahmad bin Alwi al-Habsyi.

Nama pertama yang disebutkan adalah anak kandung Habib Ali. Habib Alwi hijrah ke Indonesia untuk berdakwah dan akhirnya mendirikan masjid di Solo pada tahun 1355 H. Sementara itu, dua nama selanjutnya adalah anak Habib Alwi atau cucu Habib Ali Al-Habsyi.

Tidak jauh dari Masjid Riyadh terdapat Kompleks Pemakaman Gabudan yang menjadi tempat makam para ulama termasuk Kiai Minhajul Abidin.

3. Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan (Laweyan Solo)

Di sini para peserta Porseni bisa berziarah ke makam seorang ulama yang memegang Sanad Alquran, yaitu KH Ahmad Umar Abdul Mannan. Di pesantren ini Anda juga bisa menyaksikan Musabaqah Tahsibul Alfiyah selain menunaikan ibadah haji.

4. Masjid Laweyan dan Makam Pulo (Laweyan)

Ki Ageng Henis adalah leluhur pendiri kerajaan Islam Mataram, Panembahan Senopati. Ia dimakamkan di kompleks Masjid Laweyan. Selain itu, tak jauh dari Masjid Laweyan terdapat Kompleks Makam Pulo yang menjadi tempat makam para ulama Solo dan sekitarnya.

5. Kompleks Wisma Langenharjo (Grogol, Sukoharjo)

Berada di tepi Bengawan Solo, kompleks makam ini menampung beberapa ulama antara lain Kiai Kasan Mukmin dan Kiai Ilham, keduanya merupakan ulama keraton pada zamannya. “Selain lima destinasi tersebut, masih banyak lagi makam yang bisa menjadi destinasi ziarah, seperti Makam Tipes, Kompleks Keraton dan sebagainya,” pungkas Ajie.

Penulis: Samuel Huda

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button