Candi Sewu Jogja, saksi bisu perjalanan cinta yang melegenda - WisataHits
wisatahits

Candi Sewu Jogja, saksi bisu perjalanan cinta yang melegenda

Candi Sewu Jogja merupakan candi Budha terbesar kedua setelah Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-8.

Jam buka: 06.00-17.00 WIB
Tiket masuk: Rp 20.000,00- Rp 40.000,00
Nomor telepon: 0274 496 413
Aktivitas: Berjalan di sekitar candi, melihat matahari terbit dan terbenam, mengambil foto
Waktu terbaik: Pagi atau malam
Perlu membawa: Topi, kamera, air minum
Larangan: Bicara kotor, berpakaian terbuka, merusak lingkungan
Alamat: Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
Fasilitas umum: Area parkir kendaraan, Toilet, Mushola, Kursi untuk istirahat
Akses jalan: Bagus
Toko: Ada
Peta daring: Tampilkan peta

Sudah punya buku harian liburan? Indonesia yang kaya akan budaya dan sejarah memiliki banyak tempat wisata. Hal ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Tak heran jika setiap orang, jika memiliki waktu luang, berlibur setelah lelah dengan rutinitas sehari-hari. Ada begitu banyak tempat wisata yang bisa Anda pilih untuk dikunjungi di seluruh negeri.

Namun kali ini kami dari tim dolanyok akan membahas destinasi wisata di salah satu kota besar di Indonesia yang kaya akan sejarah dan budaya yaitu kota Yogyakarta. Siapa yang tidak mengenal kota yang satu ini, kota yang memiliki budaya dan sejarah serta tempat wisata yang sarat akan sejarah.

Ya, namanya Candi Sewu Jogja. Bangunan candi ini juga ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya. Seperti apa Candi Sewu, cek artikel di bawah ini sebelum Anda pergi ke sana.

Sekilas Candi Sewu Jogja

Candi Sewu merupakan candi Budha yang dibangun pada abad ke-8 Masehi. Candi ini terletak tidak jauh dari candi Prambanan. Candi ini terletak di Jalan Raya Jogja – Solo.

Candi ini memiliki usia yang lebih tua dari candi Borobudur yang merupakan candi Budha terbesar di Indonesia. Candi Well Sewu merupakan candi Budha terbesar kedua di Indonesia.

Bahkan jumlah candi ini tidak genap 1000, hanya ada 249 bangunan candi, namun orang menamakannya Candi Sewu karena penamaan ini berdasarkan legenda Roro Jonggrang.

Cerita

Candi ini didirikan pada abad ke-8 M dan dibangun pada masa pemerintahan Raja Rakai Panangkaran yang menganut agama Hindu yang berasal dari Dinasti Sanjaya. Pada masa ini, Rakai Panangkaraan memerintah kerajaan Mataram kuno dari tahun 746 hingga 784 M.

Pada awalnya, bangunan candi ini memiliki nama asli “Prasada Vajrasana Manjusigra”, yang berarti “tempat singgasana Vajra untuk mencapai Bodhisitva”. Bangunan candi juga sedang diperbaiki dan diperluas oleh Rakai Pikatan, ia adalah seorang pangeran dari dinasti Sanjaya.

Kemudian Rakai Pikatan menyunting salah satu putri Dinasti Syailendra yang beragama Buddha. Dinasti Syailendra pada zaman dahulu merupakan salah satu dinasti yang paling terkenal di pulau Jawa.

Dan pada akhirnya terjadilah pernikahan meskipun mereka berbeda agama. Dari hasil perkawinan tersebut, mereka akhirnya mampu mengawinkan dua budaya dan menjadi pemersatu dua dinasti besar yang berbeda dengan dua dinasti besar yang berkuasa saat itu.

Inilah alasan mengapa candi ini bercorak Buddha namun terletak di dekat candi Prambanan yang memiliki corak religi Hindu.

Kemudian pada abad ke-8 M, candi ini rusak parah akibat gempa yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tahun 2006. Reruntuhan batu-batu candi berserakan di tanah sehingga candi induk juga ikut rusak.

Sehingga pengelola juga membutuhkan banyak waktu untuk memperbaiki dan menempatkan batu-batu tersebut sesuai dengan lokasinya. Selama perbaikan ditutup untuk alasan keamanan dan sekarang, setelah dipulihkan, pengunjung dapat masuk lagi.

Legenda

Banyak cerita masyarakat mengatakan bahwa candi ini menjadi saksi bisu perjalanan cinta Putri Roro Jonggrang dengan Pangeran Bandung Bondowoso. Cerita dimulai dengan kematian ayah Putri Roro Jonggrang saat perang karena serangan Pangeran Bandung Bondowoso.

Roro Jonggrang yang memiliki wajah tampan menarik minat Pangeran Bandung Bondowoso. Mereka bertemu setelah Pangeran Bandung Bondowoso membunuh ayah Roro Jonggrang. Hingga akhirnya Pangeran Bandung Bondowoso memutuskan untuk menikahinya.

Namun masih berduka, dan mengetahui jika ayahnya dibunuh oleh Pangeran Bandung Bondowoso, ia memilih untuk tidak menerima lamarannya. Tidak ingin menyakiti hati Pangeran Bandung Bondowoso, Putri Roro Jonggrang mengajukan permintaan yang berat.

Permintaannya adalah meminta 1000 candi dibuat dalam satu malam. Dengan kesaktian Pangeran Bandung Bondowoso, akhirnya permintaan itu dikabulkan. Pangeran Bandung Bondowoso merasa percaya diri karena Pangeran Bandung Bondowos bisa memanggil makhluk halus yang bisa membantunya membangun 1000 candi dalam satu malam.

Hal ini membuat khawatir Putri Roro Jonggrang, sehingga Putri Roro Jonggrang bermaksud untuk menggagalkannya dengan membangunkan ayam-ayam untuk bernyanyi dan para jin mengira matahari telah terbit dan semua jin telah meninggalkan kuil yang baru dibangun.

Mengetahui hal tersebut, Pangeran Bandung Bondowoso marah dan mengutuk Putri Roro Jonggrang menjadi candi untuk menyelesaikan candi yang ke 1000.

Daya tarik

Berwisata ke tempat yang sarat akan sejarah memang menjadi sensasi tersendiri. Di tempat wisata ini, Anda tidak hanya bisa berwisata dan menikmati keindahan alamnya, tetapi Anda juga bisa berwisata sambil belajar tentang sejarah tempat ini.

Pelajari budaya dan sejarah

Anda dapat mempelajari budaya dan sejarah yang terukir pada setiap relief batu candi yang menceritakan kehidupan pada masa itu. Dipandu oleh pemandu wisata, Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan budaya dari apa yang tertulis di batu-batu candi. Karena berwisata ke tempat-tempat bersejarah pasti akan menambah pengetahuan Anda.

Pameran seni

Jika Anda berkunjung ke sini, Anda dapat melihat pertunjukan seni yang diadakan pada hari Selasa, Kamis, dan Jumat. Namun, Anda bisa menyaksikan pertunjukan seni ini di kompleks candi Prambanan. Panggung ini menampilkan tarian, musik Jawa dan drama. Pertunjukan seni ini biasanya dimulai dari pukul 19:30 hingga 21:30 WIB.

noda foto

Bagi anda yang suka berfoto, tempat ini juga sangat menarik untuk anda lakukan spot foto. Dengan latar belakang candi yang tertata rapi didukung dengan langit biru yang indah dan kilasan awan akan membuat foto Anda semakin indah.

Tak hanya itu, di tempat ini juga banyak terdapat pepohonan tinggi yang bisa Anda padukan dengan keindahan pura untuk menghasilkan foto yang lebih indah.

Bersepeda di sekitar kuil

Bagi anda yang mungkin bosan berjalan-jalan melihat candi-candi yang berjejer rapi, anda juga bisa menggunakan sepeda untuk berkeliling menikmati keindahan candi. Waktu terbaik jika ingin bersepeda adalah di pagi hari karena udaranya sejuk dan tidak terlalu panas dari terik matahari.

Menikmati matahari terbit dan terbenam

Karena jam bukanya menyesuaikan sunrise dan sunset. Anda dapat menikmati matahari terbit dan terbenam di kompleks candi. Momen tersebut bisa Anda jadikan sebagai background foto. Selain itu, jika foto diambil melawan matahari, akan menghasilkan siluet yang sangat instragamable.

Alamat

Anda bisa mengunjungi Candi Sewu di Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Yogyakarata sangat singkat jika Anda hanya menghabiskannya mengunjungi satu tempat wisata, Anda juga dapat mengunjungi tempat wisata terdekat lainnya.

Misalnya Candi Lumbung 450 meter, Candi Prambanan 2,2 km atau Candi Perwara 1,5 km.

Harga tiket

Jika ingin berkunjung ke sini, Anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp 40.000 untuk dewasa dan Rp 20.000 untuk anak-anak. Selain itu, biaya parkir kendaraan sebesar Rp 2000,- untuk kendaraan roda dua, dan Rp 5000,- untuk kendaraan roda empat.

Jam operasional

Anda dapat mengunjungi candi ini setiap hari mulai pukul 06:00 hingga 17:00 WIB

Meredakan

Seperti tempat wisata lainnya, pengelola juga menyiapkan fasilitas penunjang yang membuat wisatawan merasa nyaman saat berwisata. Beberapa fasilitas seperti :

  • Area parkir kendaraan
  • Toilet
  • ruang sholat
  • Kursi untuk istirahat

Nah untuk fasilitas akomodasi, kamu harus mencari hostel yang paling dekat dengan tempat wisata.

Bagi wisatawan yang ingin menginap di sekitar candi tidak perlu khawatir, karena di sini tersedia banyak penginapan. Akomodasi tersebut antara lain Rumah Desa Homestay yang berjarak 1 km, Poeri Devata Resort Hotel yang berjarak 1,8 km, atau Anda juga dapat mengunjungi Joglo Ayem Tentrem yang berjarak 2,6 km.

Nah, jika Anda lapar, Anda tidak perlu khawatir, karena di kawasan pura ini Anda bisa memilih dari banyak restoran, seperti Sate Kamnbing Mbah Darmo yang hanya berjarak 400 meter, Warung Tito yang berjarak 550 meter. . meter, atau Waroeng Kebon Ramayana yang hanya berjarak 400 meter,1 km.

Pertanyaan dan jawaban

Berikut daftar pertanyaan tentang atraksi budaya ini:

Kesimpulan

Berwisata ke tempat wisata yang memiliki sejarah dan budaya memberikan perasaan resah. Anda pasti bisa belajar lebih banyak tentang Candi Sewu Jogja yang belum Anda ketahui sebelumnya.

Source: dolanyok.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button