Candi Borobudur adalah sumber inspirasi kekayaan musik Indonesia - WisataHits
Yogyakarta

Candi Borobudur adalah sumber inspirasi kekayaan musik Indonesia

SuaraGovernment.ID – Candi Borobudur adalah sumber inspirasi. Selain mengandung nilai sejarah yang panjang tentang peradaban manusia, juga memiliki bukti otentik perkembangan alat musik Indonesia, yang sudah ada sejak abad ke-8 Masehi, terbukti dengan ukiran lebih dari 40 jenis alat musik pada panel relief candi.

Keseruan seni pertunjukan dengan alat musik tradisional yang ditampilkan pada relief Candi Borobudur menjadi inspirasi bagi para musisi muda untuk berkreasi dan menampilkan kekayaan budaya lokal yang otentik. Dibalut dengan unsur modern dan kontemporer, pertunjukan seni tradisional akan terus hidup dan dicintai anak muda serta menjadi kebanggaan identitas bangsa.

Di Lapangan Aksobya, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, puluhan seniman dari tiga wilayah Indonesia tampil dalam konser Nada Nusantara. Konser yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Yayasan Atsanti ini merupakan upaya untuk melestarikan, menginspirasi dan meregenerasi budaya di Indonesia, khususnya melalui mata musik dan alat musik tradisional mereka tetap relevan. , up-to-date dan diminati oleh generasi muda.

Konser yang digelar siang ini Selasa (27/9/2022), menampilkan musisi antara lain Ridho Hafiedz, Ardhito Pramono, Yura Yunita, Marcello Tahitoe dan musisi dari tiga daerah; Jawa Tengah, Bali dan Maluku. Mereka membawa karya-karya kolaboratif baru dari daerahnya masing-masing; “Aku Selalu Disini” (Ridho Hafiedz, Marcello Tahitoe, musisi dari Jawa Tengah), “Nada Kaya” (Ridho Hafiedz, Yura Yunita, musisi Karangasem, Bali) dan “Nusa Ina” (Ridho Hafiedz, Ardhito Pramono dan para musisi Ambon, Maluku).

Musisi dari tiga daerah yang akan berpartisipasi antara lain: Wasesa Ananta Karangasem Bali, Sekaa Important Merdu Komala, Gurnita Sandi Art Community Karangasem Bali, Booyratan Studio, Amahusu Ambon, Molucca Bamboowind Orchestra Ambon, Hatukau Studio Negeri Batu Merah Ambon, Grizzly Cluivert Nahusuly ( rapper) dari Ghetto Side Ambon, Mollucas Manise, Sanggar Taliwangsa ISI Yogyakarta Jurusan Etnomusikologi, Sanggar Mahesa Lodra Borobudur, Sanggar Tari Avadana Borobudur dan Ganang Tri Laksana.

Sementara itu, Pujo Suwarno, Vice President Marketing and Sales PT TWC, mengatakan sebagai pengelola destinasi wisata cagar budaya yang telah menjadi World Heritage Site, pihaknya mendukung penuh seni pertunjukan budaya lokal nusantara di destinasi tersebut. Hal ini sesuai dengan semangat destinasi yang berperan dalam memperkenalkan dan menginspirasi generasi muda terhadap seni dan budaya nusantara.

“Tentu ini sejalan dengan pesan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Candi Borobudur. Selain itu, pagelaran budaya khususnya oleh warga sekitar merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan daya tarik wisata di kawasan Borobudur,” jelasnya.

Source: suarapemerintah.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button