Camat Labuan gempa bumi membuat panik warga - WisataHits
Jawa Barat

Camat Labuan gempa bumi membuat panik warga

PANDEGLANG – Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan Camat Labuan terkait himbauan untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya mega truk atau tsunami yang menimbulkan kepanikan warga. Bahkan, sebagian warga terpaksa mengungsi setelah SE menyebar ke masyarakat.

Surat Edaran No. 370/345-kec.Lbn/XII/2022 tanggal 20 Desember 2022 berisi imbauan yang berbunyi: “Sehubungan dengan adanya informasi dari Komando Distrik Militer (Kodim) mengenai potensi Megatrut/Tsunami dimana Lempeng tektonik bumi bertemu di lokasi zona subduksi, prediksi lempeng pecah di puncak Daerah Khusus Ibukota (DKI) Pulau Jawa, Jawa Barat, Bengkulu dan seterusnya”,

“Berkaitan dengan hal tersebut, kami menghimbau kepada Kepala Dinas/Instansi, UPT, Kormin, Korluh dan Kepala Desa untuk mengajak masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrim selama Januari 2023. Mendidik masyarakat tentang apa yang harus mereka lakukan untuk kesiapsiagaan bencana ketika terjadi gempa bumi, tanah longsor/tsunami. Melakukan latihan simulasi kebencanaan, khususnya setiap hari senin di sekolah pada saat melakukan apel pagi dan rapat koordinasi, karena Kecamatan Labuan merupakan daerah rawan bencana.

“Kewaspadaan diri sangat penting dan kami mendesak hal-hal berikut jika terjadi bencana. Barang-barang yang dianggap berharga bisa dimasukkan ke dalam tas, dan saat terjadi gempa, Anda tinggal mengambil tas tersebut. Menjauhlah dari laut saat cuaca tidak bersahabat, jangan tinggal atau bermukim di pesisir pantai, lari ke tempat yang lebih tinggi saat terjadi air pasang/perampokan/tsunami, berdiam diri 5-10 menit hingga situasi dianggap aman. Saat terjadi gempa, lindungi kepala, jauhi dinding/kaca/cermin, masuk ke meja atau di bawah meja selama 1-2 menit, jika aman larilah ke luar lapangan/sawah/atau ruang terbuka.

“Kami menghimbau kepada para direktur SD, SMP, SMA, SMK, MI, MTs dan MA untuk dapat mengajar siswanya setiap hari Senin. Tugas dan tanggung jawab ini merupakan tugas kita bersama untuk mensosialisasikan mereka dalam kegiatan pengajian, relawan, pekerja sosial TKSK, PKH, RT/RW, Linmas, kader dan pihak swasta sama-sama memikul tanggung jawab”,

Terkait surat edaran itu, Camat Labuan Ace Jarnuji mengatakan, surat itu hanya himbauan untuk waspada tanpa bermaksud menimbulkan kericuhan di masyarakat. Karena menurutnya, setiap orang yang terlibat dalam perlindungan sipil harus tetap waspada, terutama dalam kondisi cuaca saat ini.

“Kita memiliki tugas untuk mengedukasi tentang kesiapsiagaan bencana, karena menghadapi bencana adalah tugas kita, mereka harus membantu kita,” ujarnya, Kamis (22 Desember 2022).

Sementara itu, Ketua Balai Balawista Banten Ade Ervin mengaku, setelah surat itu beredar, pihaknya banyak menerima pengaduan dari pemangku kepentingan industri pariwisata. Karena setelah surat itu disebarkan, banyak wisatawan yang membatalkan pemesanan kamar.

“Ya, banyak yang mengeluh kepada kami dari operator tur. Setelah SE dimulai, banyak turis membatalkan pemesanan hotel. Mulai dari tour operator dari Anyer, Pandeglang dan lain-lain mengeluhkan kepada kami penyebaran SE menyebabkan banyak wisatawan membatalkan booking liburan Nataru,” ujarnya.

Oleh karena itu, Ade meminta Camat Labuan untuk segera mencabut surat tersebut dan memperjelas maksud dan tujuan pengiriman imbauan tersebut.

“Kami berharap SE itu ditarik dan diperbaiki lagi. Karena dampaknya pasti dirasakan oleh masyarakat, khususnya pelaku industri pariwisata,” ujarnya. (Kedokteran/Ed.)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button