Bus Semeru-Putra Masuk Ngarai Magetan, 7 Penumpang Meninggal - WisataHits
Jawa Tengah

Bus Semeru-Putra Masuk Ngarai Magetan, 7 Penumpang Meninggal

Semarang, CNNIndonesia

Tujuh orang tewas di dalamnya kecelakaan Bus wisata Semeru Putra Transindo menabrak jurang di Jalan Raya Cemoro Sewu-Sarangan, Magetan, Jawa Timur, Minggu (4/12).

Ketujuh korban tewas itu disebut-sebut berasal dari Semarang. Mereka masing-masing adalah Barliyan (52), warga Kemijen Semarang yang merupakan sopir bus dan enam warga Jalan Gedong Songo Kampung RT5/RW2 Semarang, yakni Suami Istri, Sutarjo dan Wirti, Suami Istri, Pasangan Kabul dan Suwarti, Wachid dan sukin.

“Data awal menunjukkan bahwa tujuh orang meninggal, termasuk pengemudi. Kami masih menyelidiki penyebab pastinya. Saat ini fokus mengevakuasi dan merawat korban terlebih dahulu,” kata Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan, Minggu (12/4).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Evakuasi korban sulit dilakukan karena bangkai bus berada di jurang. Selain itu, kondisi sopir bus yang tegang membuat petugas gabungan membutuhkan waktu lebih dari dua jam untuk evakuasi.

Bus Transindo Semeru Putra bernomor polisi H 1470 AG itu membawa puluhan penumpang menuju Telaga Sarangan, Magetan. Rem bus diduga blong sehingga pengemudi kehilangan kendali saat menuruni tanjakan terjal dari Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, menuju Magetan.

Bus tersebut kemudian menabrak besi pembatas jalan dan terjun ke jurang. Tujuh korban tewas dan puluhan luka-luka dievakuasi ke RSUD Sayidiman Magetan dan Puskesmas Plaosan. Kasus kecelakaan tersebut masih diproses oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Magetan untuk penanganan lebih lanjut.

Berita kecelakaan maut itu sampai ke warga setempat sekitar pukul 13.00 WIB, yang kemudian diteruskan ke warga lain untuk dilakukan pemeriksaan silang.

“Tadi pukul 13.00 kami dapat kabar dari grup WA desa, kemudian kami cek ke warga lain karena banyak tetangga dan kerabat yang terlibat,” kata salah seorang warga, Agus.

Agus menjelaskan, warga merupakan rombongan kegiatan wisata di Mojosemi. Ada sekitar 100 warga yang hadir sebagai peserta, sehingga harus menggunakan dua gerbong yang berangkat dari WIB sekitar pukul 06.00 pada hari Minggu.

“Ini merupakan wisata tahunan yang sudah direncanakan sejak lama agar warga menabung terlebih dahulu. Mojosemi adalah tujuan tahun ini,” jelas Agus.

Setelah mendapat kabar warga menjadi korban kecelakaan, beberapa warga langsung mendirikan tenda kematian.

Jasa Raharja pun tak ketinggalan dan segera mendatangi keluarga korban untuk mengamankan hak waris bagi yang akan menerima santunan kematian.

“Sejauh ini kami mendapat informasi ada tujuh korban meninggal, termasuk sopir bus. Kami bekerja cepat untuk mencari dan mengamankan data keluarga korban untuk keperluan reparasi,” kata Bagus Prasojo, pejabat Jasa Raharja cabang Semarang.

Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu langsung menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kecelakaan maut yang menimpa warganya. Ia berharap warga desa lain yang melakukan perjalanan ke daerah pegunungan atau melalui tanjakan atau turunan yang terjal dapat dibalikkan karena kondisi cuaca saat ini rawan bencana atau malapetaka.

“Tentu saya minta maaf, saya prihatin dengan ketidakbahagiaan warga akibat kecelakaan di Magetan. Untuk itu, saya menghimbau bagi yang ingin berwisata ke daerah pegunungan, melalui tanjakan yang terjal, terjal, untuk mengurungkan cuaca yang ekstrim sehingga rawan bencana,” kata Hevearita.

(Antara/dmr/isn)

[Gambas:Video CNN]

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button