Bupati Bantul yakin job fair dengan 5.900 lowongan bisa mengurangi angka pengangguran - WisataHits
Yogyakarta

Bupati Bantul yakin job fair dengan 5.900 lowongan bisa mengurangi angka pengangguran

Harianjogja.com, BANTUL— Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, meyakini demikian Bursa Kerja Tahun 2022 yang menawarkan 5.954 lapangan pekerjaan, diharapkan mampu menekan tingginya angka pengangguran di Bumi Projotamansari pascapandemi Covid-19.

“Tentu saja Bursa kerja virtual Hal ini dimaksudkan untuk menekan sendiri angka pengangguran di Kabupaten Bantul dan meningkatkan tingkat kesejahteraan serta menurunkan angka kemiskinan. Seharusnya semua warga Bantul bisa bekerja sama, tidak ada NetralTidak ada yang miskin,” kata Halim sambil membuka pintu Bursa kerja virtual 2022 di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul, Senin (22/822).

BACA JUGA: Cegah Tsunami, Perkuat Sabuk Hijau Bandara YIA

jelas Halim Bursa kerja virtual tahun ini, 46 perusahaan ambil bagian dengan 5.964 tawaran pekerjaan. Dari jumlah tersebut, 11 perusahaan dengan tenaga kerja 1.674 orang berbasis di Bantul. Sisanya berasal dari 35 perusahaan yang berbasis di luar Bantul.

Bursa kerja virtual sampai 24.08. Ada 2.436 pencari kerja dengan akun terdaftar dan 3.903 orang yang telah melamar ke perusahaan. Dari jumlah tersebut, proporsi pelamar penyandang disabilitas adalah 100 orang dan telah terdaftar 22 orang.

“Dari jumlah pendaftar yang melamar kerja di perusahaan-perusahaan di Indonesia, Bursa Kerja Itu totalnya 1.564 lulusan SMA, 349 lulusan D3, 48 lulusan D4, 1.823 lulusan S1 dan 26 lulusan S2 untuk kategori lulusan,” kata Halim.

Dia berharap Bursa kerja virtual Hal ini dapat menurunkan tingkat pengangguran, yaitu sekitar 24.000 pada akhir tahun 2021.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, Istirul Widilastuti mengimbau para pencari kerja di Bantul memanfaatkannya untuk mencari pekerjaan sesuai minat dan klasifikasinya masing-masing. Lowongan di Bursa Kerja terbuka untuk lulusan sarjana hingga sekolah menengah pertama (SMP).

Juga lowongan di Bursa Kerja tahun ini lebih banyak dari tahun lalu yang hanya 2.000 lowongan. Dia berharap di Bursa Kerja Semua posisi tersebut dapat diisi untuk mengurangi angka pengangguran di Bantul.

BACA JUGA: Sportourism, Sport and Tourism to Net International Markets

Menurut Istirul, jumlah pengangguran di Bantul meningkat selama pandemi Covid-19 karena ada perusahaan di Bantul yang mengurangi jumlah tenaga kerja. Catatannya menunjukkan, jumlah pengangguran di Bantul hingga akhir tahun 2021 mencapai 24.000 orang, dan mayoritas penganggur adalah lulusan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah kejuruan.

Tingginya angka pengangguran di Bantul, kata Istirul, karena jumlah lulusan yang tidak sebanding dengan minat atau kualifikasi lowongan. “Bantul, posisi yang tersedia mayoritas di industri pakaian jadi dan mebel,” dia berkata.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button