Bukan sekedar konser, Ngayogjazz menjadi media untuk belajar tentang budaya, adat dan kebiasaan masyarakat desa - WisataHits
wisatahits

Bukan sekedar konser, Ngayogjazz menjadi media untuk belajar tentang budaya, adat dan kebiasaan masyarakat desa

Media gathering yang digelar pada 17 November di City Walk, The Alana Hotel & Convention Center, Kota Mataram Yogyakarta ini merupakan bagian dari acara #MenujuNgayogjazz2022.

Selain pembekalan media tentang Ngayogjazz 2022, media briefing kemarin juga menghadirkan narasumber yang membahas festival musik dengan perspektif berbeda.

Narasumber di Ngayogjazz Presscon 2022Narasumber pada Presscon Ngayogjazz 2022, foto: Ngayogjazz 2022

Tidak hanya membahas kemeriahan festival, tetapi juga melihat bagaimana festival tersebut dapat memberikan manfaat yang sama bagi warga sekitar.

Pada kesempatan tersebut hadir enam pembicara pada Media Gathering kali ini yaitu: Anita Verawati (Sekretaris Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta), Wasita (Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Kabupaten Sleman), Bapak Widodo (Perwakilan warga Cibuk Kidul), Jaef De Boer (Deputi Direktur Kebudayaan dan Komunikasi Erasmus Huis, hadir melalui zoom meeting), François Dabin (Direktur IFI Yogyakarta) dan Hairus Salim (peneliti dan direktur eksekutif LKiS).

Hairus Salim menyampaikan beberapa poin penting yang menjadi perhatian bagaimana Ngayogjazz bisa bertahan sejauh ini berdasarkan pengamatannya selama menikmati Ngayogjazz bersama keluarganya selama bertahun-tahun.

Yang pertama adalah faktor X yang tidak dimiliki oleh konser musik lain.

Menurutnya, di seluruh nusantara banyak festival yang menyerupai Ngayogjazz, namun tidak ada yang bisa bertahan lama.

Baginya, Ngayogjazz bertahan hingga saat ini karena memiliki konsep dan visi yang kuat, dan tidak semua konser atau festival musik memiliki itu.

Poin kedua yang juga menjadi fokus adalah Ngayogjazz menyuguhkan konser musik gratis yang dibalut dengan interaksi yang intensif.

Selain itu, Hairus mengajukan pertanyaan pemikiran tentang pelaksanaan konser jazz yang berlangsung di desa dan bukan di gedung-gedung dan mengubah kesan musik jazz yang elit dan berkelas, menyinggung posisi desa dan warga vis-à-vis organisasi acara.

Ngayogjazz menjadi media untuk mengenal budaya, adat dan kebiasaan masyarakat desa

Ngayogjazz adalah acara berbagi dengan warga desa.

Seluruh warga terlibat langsung dan mengikuti jamming session untuk acara Ngayogjazz.

Interaksi penduduk desa, artis dan juga komunitas yang terlibat membuka ruang kerja kreatif bersama untuk memeriahkan acara.

Bukan sekedar “numpang” di konser, tapi menjadi cara untuk berkenalan dengan budaya, adat dan kebiasaan penduduk desa.

Saksikan workshop seni yang dipimpin oleh rekan-rekan Froghouse bersama warga desa dan pemuda desa, atau workshop pengajian yang menggandeng komunitas musisi nasional dan internasional.

Kenduren Umbul Donga Ngayogjazz 2022

Umbul Donga, Tumpengan Ngayogjazz 2022Umbul Donga, Tumpengan Ngayogjazz 2022, foto: Ngayogjazz 2022

Rangkaian #MenujuNgayogjazz2022 akan berlanjut hingga Jumat malam (18/11) dengan digelarnya Umbul Donga Kenduren.

Warga, panitia dan perwakilan masyarakat berkumpul di festival ini dengan rasa syukur dan mendoakan agar acara Ngayogjazz berjalan dengan lancar dan membawa kebahagiaan bagi semua yang hadir.

Ngayogjazz 2022 “Kena Jazz-e, Tetep Bening Banyune” akan digelar di Padukuhan Cibuk Kidul, Margoluwih, Seyegan pada 19 November 2022.

Source: www.piknikdong.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button