BRIN menunjuk Nepenthes Park di Kebun Raya Bogor untuk menjadi wadah edukasi - WisataHits
Jawa Barat

BRIN menunjuk Nepenthes Park di Kebun Raya Bogor untuk menjadi wadah edukasi

KOMPAS.com – Kebun Raya Bogor merupakan pusat perlindungan tumbuhan ex situ yang berfokus pada 5 pilar kebun raya yaitu Konservasi, Penelitian, Pendidikan, Pariwisata dan Jasa Lingkungan.

Kebun Raya Bogor kembali membuka Wahana Edukasi Rumah Kaca Taman Nepenthes yang berisi koleksi lebih dari 50 spesies Nepenthes dengan berbagai keunikannya.

Baca Juga: 30 BUMN Buka 890 Lapangan Kerja Bagi Lulusan Diploma, S1, dan S2

Kebun Raya Bogor memiliki 10 spesies tumbuhan yang populer sebagai objek wisata, antara lain Amorphophallus Titanium (Bunga Bangkai), Victoria Amazonica (Teratai Raksasa), dan Grammatophyllum Speciosum (Anggrek Harimau).

Lalu ada Kigelia Africana (Pohon Sosis), Ravenaia Madagascariensis (Pisang Kipas), Lodoicea Maldivica (Kembar Kelapa), Rafflesia Padma (Bunga Raflesia), Entada Phaseoloides (Pohon Tarzan), Koompassia Excelsa (Pohon Madu), Coruoupita Gulanensis (Pohon Meriam). ). ) .

Selain spesies tanaman yang paling populer di Kebun Raya Bogor, Taman Nepenthes juga berkomitmen untuk pengembangan penelitian konservasi dan optimalisasi pengetahuan biologi tanaman di Kebun Raya Bogor.

Tumbuhan ini banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat.

Menurut data IUCN Red List, terdapat 27 jenis kantong semar yang berstatus kritis terancam punah, dimana 4 jenis diantaranya berstatus konservasi Critically Endegered (CR) atau kritis dan 4 jenis lainnya berstatus Endangered (EN) atau terancam.

Keanekaragaman Nepenthes di Kebun Raya Bogor sebagai bentuk konservasi sebelum alih fungsi lahan.

Hal ini menempatkan Nepenthes dalam kategori Tumbuhan Rentan dalam Daftar Merah IUCN dan Tumbuhan yang Dikonservasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Konservasi Jenis Tumbuhan dan Satwa yang perlu untuk dilindungi.

Baca Juga: Kemendikbud Umumkan Alasan Perubahan Mekanisme Seleksi Masuk PTN Tahun 2023

“Kami memilih Nepenthes karena merupakan salah satu kekayaan hayati khas Indonesia. Kami mendapatkan rata-rata pengetahuan tentang kantong semar dari para ilmuwan asing. Kami berharap Nepenthes Park dapat mendorong para peneliti Indonesia untuk mengembangkan penelitian dan juga menarik minat mahasiswa,” kata Komisaris Utama PT Mitra Natura Raya Heri Erlangga dalam keterangannya, Rabu (12/7/2022).

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button