Branding Desa Baturetno melalui paket wisata kopi - WisataHits
Jawa Timur

Branding Desa Baturetno melalui paket wisata kopi

DAMPIT – Sinergi dengan kampus banyak dilakukan oleh desa-desa di Kabupaten Malang untuk melakukan inovasi dan terobosan. Seperti halnya Desa Baturetno di Kecamatan Dampit yang sedang menyiapkan wisata berbasis kopi. Pasalnya, bahan baku kopi Robusta Sridororetno tumbuh subur di wilayah ini. “Kami bekerja sama dengan ITN Malang untuk membahas pariwisata di desa Baturetno agar bisa dimaksimalkan lagi,” kata Kepala Desa Baturetno Sukirno, Jumat (9/2).

Menurutnya, Desa Baturetno sedang bersiap menawarkan paket wisata minat terbatas. Pengunjung yang datang disuguhkan wisata menanam kopi dari hulu hingga hilir. Wisatawan juga diajak berkenalan dengan desa Baturetno.

Mulai dari budaya, alam dan potensi wisatanya. Beberapa tempat wisata dimasukkan dalam konsep tersebut. Yaitu Gua Payung, Sumber Kotes, Produk UMKM Lokal dan Industri Kayu Kopi. Tujuan utama dari paket wisata ini adalah untuk rebranding Desa Baturetno dan kopinya.

Dari sisi potensi, tambah Sukirno, kopi Baturetno memiliki daya tarik tersendiri. Cerita sejarah mengiringi keberadaan kopi di desanya. Konon kopi Baturetno sudah tumbuh sejak Belanda menyerbu Dampit. Sebuah pabrik kopi bernama Tretes Stage 21 didirikan. Itu sebelum ada taktik bumi hangus di zaman agresi militer dan kemerdekaan Indonesia.

“Potensi Desa Baturetno terdiri dari 80 persen petani kopi. Kopi ini dulunya merupakan peninggalan Belanda. Keunikan kopi Baturetno adalah tanahnya yang berkapur. Cocok untuk menanam pohon kopi. Selain itu, desa ini merupakan pelopor peraturan desa untuk pemetikan kopi merah dan jam buka dan tutup panen kopi. Perdes ini berlaku sejak tahun 1980-an,” lanjut Sukirno.

DAMPIT – Sinergi dengan kampus banyak dilakukan oleh desa-desa di Kabupaten Malang untuk melakukan inovasi dan terobosan. Seperti halnya Desa Baturetno di Kecamatan Dampit yang sedang menyiapkan wisata berbasis kopi. Pasalnya, bahan baku kopi Robusta Sridororetno tumbuh subur di wilayah ini. “Kami bekerja sama dengan ITN Malang untuk membahas pariwisata di desa Baturetno agar bisa dimaksimalkan lagi,” kata Kepala Desa Baturetno Sukirno, Jumat (9/2).

Menurutnya, Desa Baturetno sedang bersiap menawarkan paket wisata minat terbatas. Pengunjung yang datang disuguhkan wisata budidaya kopi dari hulu hingga hilir. Wisatawan juga diajak berkenalan dengan desa Baturetno.

Mulai dari budaya, alam dan potensi wisatanya. Beberapa tempat wisata dimasukkan dalam konsep tersebut. Yaitu Gua Payung, Sumber Kotes, Produk UMKM Lokal dan Industri Kayu Kopi. Tujuan utama dari paket wisata ini adalah untuk rebranding Desa Baturetno dan kopinya.

Dari sisi potensi, tambah Sukirno, kopi Baturetno memiliki daya tarik tersendiri. Cerita sejarah mengiringi keberadaan kopi di desanya. Konon kopi Baturetno sudah tumbuh sejak Belanda menyerbu Dampit. Sebuah pabrik kopi bernama Tretes Stage 21 didirikan. Itu sebelum ada taktik bumi hangus di zaman agresi militer dan kemerdekaan Indonesia.

“Potensi Desa Baturetno terdiri dari 80 persen petani kopi. Kopi ini dulunya merupakan peninggalan Belanda. Keunikan kopi Baturetno adalah tanahnya yang berkapur. Cocok untuk menanam pohon kopi. Selain itu, desa ini merupakan pelopor peraturan desa untuk pemetikan kopi merah dan jam buka dan tutup panen kopi. Perdes ini berlaku sejak tahun 1980-an,” lanjut Sukirno.

Source: radarmalang.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button