Bogor tercipta saat bidadari tersenyum - WisataHits
Jawa Barat

Bogor tercipta saat bidadari tersenyum

Bogor tercipta saat bidadari tersenyum

RADAR CIBINONG BOGOR, Pemerintah Kabupaten Bogor mengakui lemahnya pengawasan dan penertiban kegiatan pertambangan. Untuk itu, diperlukan kerjasama yang terintegrasi antar berbagai sektor.

avatar

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin. Ia berharap seluruh sektor dan pemangku kepentingan dapat terintegrasi dalam pengawasan dan pengendalian tambang, termasuk di tingkat provinsi Jawa Barat.

Karena lemahnya pengawasan menyebabkan banyaknya penambang liar di Kabupaten Bogor. Dari 93 perusahaan tambang yang ada di Kabupaten Bogor diketahui hanya 53 perusahaan yang memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP). Selebihnya merupakan tambang nonaktif, belum ilegal.

Tak hanya itu, diakui Burhanudin, lemahnya pengawasan pertambangan di Bumi Tegar Iman menyebabkan tidak adanya integrasi antar kepentingan.

“Sama seperti nanti harus dibuat konsep yang terintegrasi terkait dengan lalu lintas pembangunan ini, kepentingan daerah harus dipenuhi, PAD (Pendapatan Asli Daerah, red) diperlukan, pengusaha harus tetap berada di karpet merah, regulasi dilaksanakan dan lingkungan tetap terjaga,” jelasnya.

Hal ini dikarenakan banyaknya potensi pertambangan di Kabupaten Bogor. Untuk itu diperlukan pengawasan dan pengendalian yang terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan kepentingan kontraktor pertambangan.

“Satu-satunya tambang potensial yang tidak ditemukan adalah uranium, yang tidak kami temukan di Kabupaten Bogor. Bogor itu ciptaan Tuhan, saat bidadari tersenyum, semua potensi itu ada,” kata Burhan.

Selain itu, dia mengimbau kontraktor tambang tidak hanya melakukan reklamasi pascatambang. Ia menilai ada konsep yang lebih hemat bagi masyarakat di lokasi bekas lubang tambang.

avatar

“Jaminan pertambangan harus jelas, saya melihat reklamasi tidak selalu harus menimbun bekas galian, tapi bagaimana konsep pengembangan wisatanya, konsep bekas galian ditata ulang, sehingga bekas galian menjadi wisata yang indah. ,” dia berkata.


Reporter: Septi Nulawam

Penerbit : Imam Rahmanto

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button