Bogor ingin punya Asep Durian Center tak kalah dengan Ucok Durian di Medan - WisataHits
Jawa Barat

Bogor ingin punya Asep Durian Center tak kalah dengan Ucok Durian di Medan

METROPOLITAN.id – Pj Bupati Bogor Ivan Setiawan menginginkan kawasan Kecamatan Cijeruk, khususnya Desa Palasari, menjadi sentra durian. Hal ini dikarenakan wilayah selatan Kabupaten Bogor memiliki potensi tumbuh durian yang menjanjikan, seperti di Medan.

Hal itu disampaikan Iwan saat mengikuti kegiatan Bowling Desa Saba di Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Selasa (30/8).

“Kami menyiapkan durian roost, tapi Duren Asep, bukan Ucok. Jadi calon pusat wisata Duren Asep khas Bogor,” kata Iwan kepada pejabat daerah dan petani durian.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Bogor (Pemkab) memiliki keinginan agar masyarakatnya bisa diberkahi dengan segala potensi yang ada. Potensi budidaya durian di Cijeruk dapat dimanfaatkan sebagai wisata kuliner yang menampilkan manfaat durian Cijeruk.

“Di Cijeruk, kami ingin menjadikannya sebagai tempat wisata durian, sentra durian, restoran durian. Hari ini kami di sini untuk menjelaskan itu. Saya punya niat, keinginan untuk melihat bagaimana komunitas ini bisa diperkuat dan berkembang dengan potensi yang ada. Di sinilah potensi durian,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Ivan juga mendengarkan keinginan perwakilan petani durian. Ada beberapa masukan yang perlu segera ditindaklanjuti.

Salah satunya menyangkut pemasaran benih durian. Ivan memerintahkan SKPD untuk membeli bibit durian di Cijeruk jika ada program penanaman atau hal lain yang membutuhkan bibit durian.

“Nantinya kami akan mencoba memberikan masukan dan saran untuk memajukan pertanian di Cijeruk. Kami mencatat semuanya, jika ada kebutuhan benih durian di masa depan, kami harus membelinya di sini. Kami berusaha karena kehadiran kami di sini bukan hanya untuk difoto, tetapi bagaimana upaya masyarakat menjadi catatan yang bisa diikuti,” kata Ivan.

Selain itu, Pemkab Bogor akan meminta bantuan alat pertanian. Ivan juga memerintahkan rekan-rekannya untuk mencari lahan yang tidak terpakai agar bisa digunakan oleh orang-orang yang ingin bertani.

Kita akan mencari Sleeping Land di sekitar sini nanti. Intinya saya dan pemerintah Bogor hari ini datang untuk melihat langsung kondisi dan perkembangan di daerah. Apa saja yang menjadi masukan, kami catat untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Entis Supriatna mewakili kelompok tani dan petani durian mengatakan, budidaya bibit durian sudah ada di Desa Palasari sejak tahun 80-an. Seiring berjalannya waktu, pembibitan bibit durian tumbuh dan menjadi mata pencaharian.

“Saat ini budidaya bibit durian tersebar di desa Palasari dan desa tetangga. Banyak pihak luar yang belajar dari kami, salah satunya dari Majalengka,” jelasnya.

Untuk memajukan sektor ini, ia meminta dukungan pemerintah Kabupaten Bogor. Bentuknya bisa berkisar dari membantu pemasaran hingga membantu peralatan pertanian.

“Bisa juga lahan yang tidak terpakai di wilayah selatan bisa dipinjamkan ke pemerintah daerah untuk penanaman benih dan pengembangan pertanian atau bentuk program lainnya,” pungkasnya. (sirip)

Source: www.metropolitan.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button