Boemisora, Wisata di Lereng Merbabu Cocok Untuk Penyembuhan – Solopos.com
SOLOPOS.COM – Suasana sore hari di salah satu destinasi wisata di lereng Gunung Merbabu, Boemisora, Kamis (25.8.2022). (Solopos.com-Hawin Alaina)
Solopos.com, SALATIGA — Keindahan alam yang ditawarkan Gunung Merbabu memang tidak ada habisnya. Ada banyak sekali destinasi wisata alam yang asyik dan seru di lereng Gunung Merbabu, salah satunya adalah wisata alam Boemisora.
Terletak di Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, wisata alam ini menawarkan berbagai hal yang menarik pengunjung. Boemisora menawarkan konsep wisata alam yang indah tanpa merusak alam.
PromosiJos! Petani dan peternak Klaten bisa menjadi pendukung kedaulatan pangan
Presiden dan Direktur Boemisora Agung Adi Prasetyo mengatakan Boemisora dibangun di atas lahan seluas 12 hektar. Namun, saat ini baru dua hektar yang dikembangkan untuk pariwisata.
“Keanekaragaman jenis tumbuhan di Polobogo merupakan kekuatan yang tidak boleh disia-siakan. Kita telah mengabaikan alam selama ini, jadi sekarang saatnya untuk kembali ke alam yang berharga, “kata Agung Solopos.comJumat (26/8/2022).
Diakui Agung, konsep pariwisata yang diusung Boemisore ini bertujuan untuk membawa wisatawan kembali memulihkan diri atau sebagai tempat refreshing setelah disibukkan dengan berbagai rutinitas pekerjaan sehari-hari. Karena itu, Boemisora, salah satu destinasi wisata di lereng Gunung Merbabu, meminimalkan penggunaan bangunan permanen.
Baca Juga: Ingin Melihat 8 Puncak Gunung dan Sunrise Chase? Lokasi Posong Temanggung
“Fokus kami bukan pada membangun infrastruktur, tetapi pada lanskap yang indah. Wisatawan yang datang ke sini bisa menikmati alam sepuasnya, mulai dari Rawa Pening hingga panorama pegunungan,” jelasnya.
Menurutnya, Boemisora cocok untuk pengunjung yang tertarik dengan tanaman dan peternakan. “Riset mungkin terlalu luas, tapi setidaknya belajar ilmu tidak hanya bisa di sini,” jelasnya.
Saat ini Boemisora memiliki dua produk yaitu Ecopark dan Bale. Bale ditujukan untuk paket grup seperti:Saya mengumpulkan, Reuni, Tamasya, atau komunitas. Sistem Bale termasuk setengah Tempat Luar Ruangan/Dalam Ruangan, keluar dan wisata pertanianmemimpin, makan, istirahat serta tiket masuk Boemisora.
Baca Juga: Alami Pendangkalan, Itulah Sedalamnya Rawa Pusing di Kabupaten Semarang
“Harga mulai Rp 190.000 per orang dengan minimal order 10 orang,” jelasnya.
Selain itu, terdapat berbagai jenis fasilitas untuk Ecopark Boemisora yaitu rumah kaca, tempat tidur yang ditinggikan, kebun buah-buahan, suaka dan lain-lain. “Ada juga serambi dan warung yang akan melayani kebutuhan makan dan minum,” ujarnya.
Source: www.solopos.com