BOB mendorong 27 motif Batik Sragen menjadi produk kreatif mainstream - WisataHits
Yogyakarta

BOB mendorong 27 motif Batik Sragen menjadi produk kreatif mainstream

BOB mendorong 27 motif Batik Sragen menjadi produk kreatif mainstream

SRAGEN – Badan Otorita Borobudur (BOB) akan mendorong 27 motif ikat celup khas Sragen dan Karanganyar menjadi ikon industri kreatif. Hal ini untuk mendukung keberadaan Museum Sangiran sebagai destinasi wisata nasional.

Motif batik dari kedua bupati ini secara khusus ditekankan dan dikembangkan menjadi cinderamata khusus. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus berlanjut agar belasan desain tie-dye dapat dikemas dengan baik sehingga menjadi aset yang pasti.

Hal itu terlihat dari kegiatan peningkatan kapasitas bisnis fashion industri kreatif di kawasan wisata Borobudur yang dilakukan BOB di Soloraya dalam beberapa hari terakhir. Pelatihan dilakukan kepada 57 orang dalam 8 kelompok. Mereka adalah para pelaku wisata dari Kabupaten Sragen dan Karanganyar.

Plh. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur Agustin Warinangin mengatakan dalam kunjungan ke Museum Sangiran di Sragen pada Jumat (18/11/2022) bahwa peserta sengaja diajak berwisata ke Museum Sangiran untuk melihat dari dekat salah satu wisata unggulan tersebut. . Selain itu, peserta pelatihan diajak mengunjungi sejumlah perajin batik di Sragen dan Karanganyar. “Hari ini kami mengundang para peserta untuk mengunjungi beberapa lokasi di Sragen dan Karanganyar secara langsung agar bisa melihat secara langsung potensi kreatif di sini,” ujarnya.

Baik perjalanan maupun ulasan tersebut bertujuan untuk meyakinkan peritel modern akan keberadaan merek tie-dye. Nilai tersebut merupakan kumpulan nilai dari pelatihan yang sukses sebelumnya. Selain Sangiran, peninjauan juga dilakukan di tiga lokasi yakni Rumah Batik Giriarum Karanganyar, Kelompok Batik Mekarjaya dan Kelompok Batik Soka Prada di Kabupaten Sragen.

Pada kesempatan yang sama, peserta pelatihan juga diajak mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran, Kluster Krikilan yang merupakan salah satu ikon terpenting di Daerah Tujuan Wisata Nasional (DPN) Sangiran.

Selain itu, Angin sapaan akrabnya mengatakan pentingnya industri kreatif di sektor pariwisata. Karena wisatawan tidak lagi hanya mengunjungi destinasi wisata dan melakukan aktivitas wisata. Pola turis sedang mengalami pembalikan. Mereka juga mencari karakteristik otentik dari tujuan perjalanan yang dimaksud. “Pariwisata bukan lagi berhenti dan menyembuhkan, kegiatan kreatif bisa menjadi penopang utama. Bisa jadi orang yang berbelanja dan bepergian, tidak hanya. Sekarang tidak hanya orang yang datang, tapi wellness tourism juga berkembang,” jelasnya.

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Industri Kreatif Kementerian Kelautan dan Perikanan Rustam Efendi menekankan pentingnya sinergi antar sektor pemerintahan. Karena itu merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. “Poin pentingnya bukanlah persaingan. Tapi bagaimana kita bisa bergerak maju bersama untuk kepentingan semua. Kita harus bangga menggunakan produk buatan Indonesia. Daripada belanja tidak efisien, lebih baik dialokasikan ke sektor-sektor yang mendukung perekonomian,” ujarnya.

Perlu diketahui bahwa pendidikan mode yang disasar di dua kabupaten tersebut meliputi desain motif batik, pendidikan prototyping, pendidikan komersial dan pemasaran. Kemudian pelatihan fotografi produk dan branding serta dukungan pemasaran digital. Tidak berhenti disitu, bantuan akan terus berlanjut. (sam)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button