Bisakah Habib Syech, Cook Loss dari Thailand mempercayakan promo wisata religi? - WisataHits
Jawa Timur

Bisakah Habib Syech, Cook Loss dari Thailand mempercayakan promo wisata religi?

jakarta

Negara tetangga Thailand sangat sukses dengan wisata religinya. Bagaimana dengan Indonesia yang sebenarnya sangat ramai?

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengolok-oloknya pada Senin (12/5/2022) dalam pertemuan mingguan wartawan di Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif. Hal ini karena Indonesia memiliki potensi yang kuat untuk mengembangkan wisata religi. Diantaranya adalah makam orang suci dan kuil Buddha terbesar di dunia.

Seperti apa pengoptimalan dan rencana baru di masa mendatang?

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Jadi sudah ada paket tidak hanya di Jawa Tengah tapi juga ke Cirebon dan Jawa Timur. Itu bisa menarik. Sekali jalan biayanya sekitar Rp 2 juta,” ujarnya.

“Pernah datang teman dan sering mengundang Habib Syech-Habib Luthfi ke Malaysia. Ada keinginan yang sangat besar untuk berada di sana,” katanya.

“Mereka membutuhkan lebih banyak informasi tentang apakah paket tersebut dapat dijelajahi. Jadi kami menawarkan, “Um, Anda bisa menjelajahi semuanya dalam empat hari.” Jadi, apakah Anda punya rencana? Ya,” tambahnya.

Ganjar Pranovo di VPB KemenparekrafGanjar Pranovo di WPB Kemenparekraf (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)

Ganjar mengatakan itu adalah tujuan wisata dengan unsur Islam. Ada juga Borobudur, Prambanan bahkan umat Hindu Bali yang berduyun-duyun ke lereng Gunung Lawu, Candi Sukuh, Cetho luar biasa, termasuk di Dieng.

Karena katanya Dieng jauh lebih tinggi dan tua. Jadi apakah Anda sudah punya rencana? Selesai. Kami hanya ingin menggabungkannya nanti dengan program kementerian,” katanya.

“Jadi kalau mau promo, ini momen terbaik kita ke tetangga. Tapi hari ini ke Pak Wisnu dulu dan kalau ke tetangga sebelah tinggal kloning saja,” ujarnya.

Selain itu, Ganjar mengatakan, mempromosikan wisata religi di negara tetangga bisa dilakukan oleh tokoh agama Indonesia. Karena mereka sering diundang ke sana.

“Saya sering bicara dengan Habib Syech seperti ini: ‘Ada yang proteksi, Bib? (Luar negeri) Ya. Dia sebenarnya ingin mempertahankan itu. Nah itu paket yang kami tawarkan sekaligus mengundang travel agent untuk kesana,” ujarnya.

Sarana dasar wisata religi masih lemah

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga Uno mengatakan, dari makam Sunan Gunung Jati di Cirebon hingga Sunan Ampel di Surabaya, wisata religi memiliki daya tarik yang kuat.

“Kadang-kadang Sipir 10 mampir ke Jombang untuk berziarah ke makam Gusdur. Sebab dalam satu hari bisa mencapai 10-15.000 pengunjung, bagaimana jika dikemas dengan acara selawatan atau arak-arakan wisata religi lainnya,” ujarnya.

Kemudian dia melihat bahwa pekerjaan rumah terpenting di setiap tujuan adalah toilet dan tempat parkir. Jadi kerentanannya masih pada infrastruktur dasar.

“Tapi kami akan bekerja sama dengan Kementerian PUPR karena sesuai imbauan presiden, wisatawan domestik perlu dimanjakan.” Jadi standarnya harus seperti Bali,” ujarnya.

“Pak Luhut mengatakan kebersihan toilet harus memenuhi standar G20. Oleh karena itu, pelayanan terbaik juga harus diberikan kepada Pak Wisnu.

“Kami mencobanya di Jakarta di Masjid Keramat Luar Batang, Kampung Bandan dan Mbah Priuk, hasilnya sangat menarik. Ini juga menggerakkan ekonomi lokal dan tujuan 1,4 miliar pergerakan bisa tercapai jika kita fokus pada segmen dan target yang tepat,” ujarnya. Sandiaga.

Simak videonya “Traffic light area surabaya selain wisata juga bisa menikmati ziarah kuliner disini”
[Gambas:Video 20detik]
(mis./perempuan)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button